Inspirasi
Alternatif Usaha Jika Terpaksa Harus Putar Haluan
Sejak COVID-19 mewabah dan orang-orang diharuskan berdiam di rumah mengisolasi diri, mau tidak mau banyak aktivitas jadi terhambat. Orang-orang tidak lagi bisa bekerja seperti biasa dan bepergian apa lagi berkumpul sebebas sebelumnya. Ini tentu saja mengakibatkan banyak bisnis menjadi sepi bahkan mengalami penurunan omzet secara drastis. Penurunan ini tak terkecuali juga terjadi pada usahawan mikro.
Data Qasir bahkan mencatat, penurunan transaksi usaha F&B (food and beverage) sejak anjuran social distancing dari pemerintah mencapai 30%. Sedangkan usaha butik dan pakaian mengalami penurunan transaksi hingga 20%. Penurunan juga dialami tipe usaha lain seperti salon dan barbershop, toko yang menjual perlengkapan hobi, termasuk juga toko alat kecantikan. Meskipun ada juga beberapa tipe usaha yang mengalami peningkatan nilai transaksi hingga 10%, yaitu toko kelontong dan minimarket. Usaha lain yang mengalami peningkatan adalah yang bergerak di bidang elektronik dan produk digital. Peningkatan volume transaksinya bahkan menyentuh 20%, terutama di awal masa social distancing.
Jika usahamu bergerak di bidang F&B seperti cafe, resto, atau coworking space, amat dipahami jika kamu saat ini sedang berhitung sambil mempertimbangkan kemungkinan menjalankan usaha lain sebagai cadangan di masa darurat ini. Jika benar begitu, baca artikel ini sampai selesai, karena Qasir akan memberikan beberapa usaha alternatif yang bisa jadi pilihan, terutama jika usahamu yang sekarang terpaksa harus putar haluan.
1. Waralaba Jasa Ekspedisi
Demi keamanan, orang-orang tentu lebih memilih berbelanja secara online ketimbang datang langsung ke toko untuk menghindari kontak. Beberapa toko yang tadinya fokus pada penjualan offline pun akhirnya mulai melayani penjualan secara online. Misalnya saja para pemilik kios dan butik di kawasan Tanah Abang.
Ini tentu berdampak baik bagi para pengusaha jasa ekspedisi. Ketua Asosiasi Logistik Indonesia bahkan mencatat bahwa kenaikan pengiriman untuk bahan makanan dan alat kesehatan mencapai kenaikan volume hingga lebih dari 100%. Jadi tidak salah ya, jika usaha ini ada di urutan nomor satu sebagai alternatif yang paling menjanjikan di masa pandemi.
2. Cemilan yang Tahan Lama
Mengisolasi diri menimbulkan kebosanan, kebosanan menerbitkan keisengan dan kelaparan. Wajar saja. Ketika kamu tidak bisa ke mana-mana, ngemil menjadi hiburan yang mudah dicapai. Situasi ini bisa jadi peluang usaha buat kamu, loh. Meski saingannya banyak, kamu bisa menggunakan beberapa strategi penjualan yang menarik, seperti promo jual sepaket lebih murah, atau memberi bonus tambahan untuk yang belanja banyak.
Cemilan yang disukai biasanya cemilan homemade. Tapi kalau kamu nggak bisa masak, kamu juga bisa menjual cemilan curah yang kamu kemas sendiri.
3. Frozen Food atau Makanan Beku
Selain cemilan atau snack, makanan beku juga jadi primadona. Di masa pandemi dan isolasi seperti ini, banyak orang memilih untuk menyetok bahan makanan untuk keluarganya. Itu mengapa makanan beku menjadi laris. Asiknya, makanan beku juga dapat dijual secara online dengan pengiriman menggunakan jasa ojek online. Laris manis!
Jangan salah, strategi ini sudah diterapkan oleh Es Teler 77. Restoran yang menyajikan minuman es teler dan aneka makanan khas Nusantara ini juga mulai beralih memasarkan produk-produk frozen food, makanan siap masak, serta makanan siap santap. Bahkan penjualan makanan beku dan siap saji tersebut sudah dimulai sejak tanggal 23 Maret 2020.
4. Jamu dan Rempah Tradisional
Penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona memang belum ditemukan obatnya, tapi kita bisa berusaha mencegah penularannya dengan meningkatkan sistem imun. Itu mengapa belakangan ini rempah tradisional seperti kunyit, temulawak, jahe, kencur, kayu manis, laos, dan daun sereh jadi banyak dicari. Karena memang sejak dulu, masyarakat kita sudah terbiasa mengkonsumsi rempah dan empon-empon untuk meningkatkan sistem imun. Jadi tidak ada salahnya jika kamu melirik peluang ini menjadi ladang usaha baru.
Jika kamu menjualnya dalam bentuk minuman siap konsumsi, pastikan kalau kamu meramunya dengan benar dan bubuhkan tanggal kadaluarsa.
5. Menjual Masker Buatan Sendiri
Sejak awal April 2020, baik WHO maupun Pemerintah Indonesia sudah mewajibkan penggunaa masker setiap kali ke luar rumah, meski itu masker kain yang dibuat sendiri.
Baca juga Wajib Masker di Tokomu Mulai Sekarang
Ini tentu bisa jadi peluang usaha juga ya. Apa lagi jika kamu punya keahlian menjahit. Jangan lupa untuk mempelajari dulu ketentuan material dan pola yang tepat agar masker buatanmu efektif untuk menggantikan masker kesehatan yang diproduksi pabrikan. Perlu diingat juga untuk menjualnya dengan harga yang wajar ya.
6. Hand Sanitizer dan Cairan Disinfektan
Kewaspadaan masyarakat pada higienitas membuat permintaan atas produk-produk higienis seperti sabun cuci tangan dan hand sanitizer yang mengandung alkohol meningkat. Tidak terkecuali cairan disinfektan dan bahan pembuatnya seperti cairan pemutih pakaian. Ini juga yang jadi penyebab beberapa produk tersebut langka di berbagai supermarket. Oleh karena itu, saat ini banyak sekali pelaku usaha atau produsen hand sanitizer, disinfektan dan antiseptik bermunculan dan kebanjiran order. Kamu mau jadi salah satunya kah?
Usahawan, sudah keniscayaan jika saat memiliki usaha, pastinya kamu akan mengalami pasang surut. Jika tidak karena pandemi, pasti akan ada faktor lain yang menguji keteguhan dan kecerdikan kita dalam berbisnis. Yang terpenting jangan pernah menyerah, dan selalu berpikir solusi ya. Buktikan kalau dirimu adalah usahawan tangguh yang dibutuhkan bangsa ini. Semoga pandemi ini segera berakhir dan UMKM bisa menjalankan roda usahanya kembali.