Inspirasi
Jurus Pede Hadapi Kompetisi ala Burger Plan
Industri kuliner adalah sektor usaha yang selalu sarat dengan inovasi. Agar bisa “terlihat” oleh konsumennya di tengah ramainya persaingan, para usahawan bidang FnB ini terus menawarkan sesuatu yang baru. Pada akhirnya, konsumen pun makin dimanjakan dengan berbagai pilihan makanan. Mulai dari yang memuaskan lidah, hingga yang memuaskan mata, terutama saat diunggah ke media sosial.
Salah satu yang belakangan ini turut meramaikan dunia kuliner Jakarta adalah Burger Plan. Burger memang bukan makanan yang baru, penyedia burger pun tidak sedikit jumlahnya. Mulai dari restoran waralaba kelas internasional hingga kedai lokal semua menawarkan anek jenis burger dengan keunikan dan inovasi. Meski begitu, Burger Plan tidak gentar dengan peta persaingan yang ada.
Mengapa begitu? Apa ya kiatnya? Baca terus artikel #KisahQasir ini sampai tuntas.
Perjalanan Mewujudkan Burger yang Sejati
Burger Plan buka pertama kali pada September 2019 di bilangan Senopati Jakarta Selatan. Senopati dipilih karena lokasi ini dianggap cukup strategis baik untuk pelanggan dine-in, juga bagi pelanggan yang melakukan pesanan via ojek online ke daerah-daerah perkantoran di Jakarta Selatan.
Burger Plan dibentuk oleh tiga orang “teman sekantor” yaitu Hardin, Azura dan Novia. Resto burger ini lahir dari kerinduan ketiganya untuk mewujudkan impian mereka akan sebuah tempat makan yang ideal. “Waktu itu kita berandai-andai pengen punya tempat makan yang enak dan sangat terjangkau harganya, tapi tetap mengutamakan rasa dan porsi gak boleh pelit, alias porsinya harus banyak. Akhirnya terlahirlah Burger Plan,” papar Hardin saat diwawancara Qasir.
Menu burger atau hamburger juga dipilh berdasarkan kesukaan ketiga pendirinya pada menu makanan yang sangat populer di Negeri Paman Sam ini. Saking terobsesi ingin mendapatkan burger yang enak, mereka bertiga kerap menjelajah burger di seluruh Jakarta setiap waktu gajian tiba.
Untuk resep burger andalan mereka, Hardin dkk. mengaku tidak mengikuti resep burger mana pun alias menciptakan kreasi sendiri. Latar belakang ketiganya yang pernah bekerja di suatu restoran, secara tidak langsung melatih taste mereka dalam menilai suatu makanan. “Ilmu dan pengalaman yg pernah kita dapetin di tempat kerja itu, ditambah cita rasa sendiri, plus pengalaman menjelajah dan mencicipi semua burger dari burger resto di seluruh Jakarta yang akhirnya bikin kita bisa tahu mana yg burger enak, mana yg banyak doang, mana yg mahal doang, dan lain-lain. Dari situ kita coba compare, dan terciptalah burger ala Burger Plan,” Hardin menambahkan.
Kualitas dan Keunikan Adalah Kunci
Bukan hanya menjaga keautentikan rasa burger dan kualitas semua bahan, Burger Plan juga memiliki konsep yang unik. Sesuai dengan namanya, “Burger Plan”, pelanggan diperbolehkan memiliki plan sendiri untuk burgernya. Artinya, pelanggan bisa meng-create burger sesuai dengan keinginannya. Keunikan ini dituangkan dalam sebuah menu yang diberi nama “Burger It Yourself”. Menu ini memiliki menu paling basic dengan harga 10 ribu, dengan item berupa bun burger, mayo, pickles dan lettuce. Jika pelanggan ingin menambahkan isian seperti roasted chicken, patty, crispy chicken, egg, onion rings, chicken skin, beef bacon dll, dia bisa membelinya lagi sebagai tambahan, sesuai keinginannya, tanpa batasan. Jadi agak mirip fitur basic-nya Qasir yang gratis dengan tambahan fitur premium yang bisa dipilih sesuai keinginan dan kebutuhan usahawan ya, BossQ!
“Kita lihat banyak banget customer kita yg unik-unik kreasinya. Pernah ada yg beli “Burger It Yourself” tapi ditambah adds on patty, roasted chicken, egg & beef bacon. Itu kan bisa dibilang unik ya. Mana ada tempat burger yang jual patty pake roasted chicken pake telur dan bacon dalam 1 burger. Jadi Burger Plan wadah untuk orang-orang kreatif yang mau dan suka makan yg sesuai keinginannya,” tutur Hardin dengan semangat.
Karena keunikannya, Burger Plan juga sudah berseliweran di review-review penjelajah kuliner, salah satunya, kamu bisa lihat di artikel ini.
Pasar Online Jangan Abaikan
Dalam menetapkan strategi pemasaran, Burger Plan sangatlah detail. Diawali dengan pemilihan lokasi yang terbilang strategis. “Karena tempat kita ada di Senopati, tepatnya di dekat blok S. Dari situ kita coba fokus ke pemasaran via ojek online, karena kita juga kan adanya di daerah perkantoran. Terbukti, pemesanan via ojek online lumayan bagus ketika jam makan siang,” imbuh Hardin.
Tidak ingin puas hanya dengan menu burger, Burger Plan kini mulai merambah ke menu lainnya. “Kita baru aja bikin ricebox dengan 2 varian rasa, ada yg Crispy Chicken with Thai Sauce, juga Roasted Chicken with Salty Japanese Sauce. Harganya cuma Rp30 ribu aja, dan porsinya standar Burger Plan lah, dijamin banyak deh! Eh, ada telur juga di dalamnya,” Hardin menambahkan.
Jika kamu berniat memesan burger di Burger Plan namun masih bingung mau pesan apa, kamu bisa mencoba rekomendasi Hardin berdasarkan menu yang palng banyak dicari pelanggan, yaitu Double Cheese Burger with Beef Bacon. Untuk harga jangan khawatir, sesuai semangat di awal untuk menyediakan burger terjangkau kualitas oke, burger di Burger Plan dibandrol rata-rata Rp25 ribuan aja kok.
Baca juga:
Langsung Klop dengan Qasir
Perkenalan Burger Plan dengan Qasir terbilang cukup seru juga nih BossQ. Berawal dari riset kecil-kecilan dengan bertanya pada pemilik restoran dan cafe yang sering mereka datangi. “Kita coba tanya-tanya, banyak yang pake Qasir, dan alasannya karena gratis dan fiturnya sangat lengkap. Dibanding dengan POS lain yg bayar, fiturnya sama aja, jadi yang lebih baik pakai Qasir dong?” cerita Hardin.
Bagi Hardin dan Burger Plan, selain sisi kelengkapan fitur dan gratis penggunaannya, fasilitas digital payment Qasir juga amat membantu usahanya. “Sangat membantu. Terutama untuk fasilitas pembayaran cashless. Qasir sudah menyediakan layanan cashless seperti OVO, Go-Pay dan lain-lain dalam 1 aplikasi.”
Dalam wawancara, Hardin juga sempat menuturkan harapannya untuk aplikasi Qasir. “Masukan untuk Qasir semoga selamanya tetap gratis, dan secepatnyaa support untuk iOS. Amin.” KIta aminin juga yuk BossQ. Aaaamiiiiin!
Tantangan Double di Masa Pandemi
Menjadi usahawan adalah sebuah tantangan. Bagaimana seseorang keluar dari keamanan “digaji” setiap bulan dan berpindah ke posisi harus bisa “menggaji” dirinya dan karyawannya. Itu saja sudah tantangan. Ditambah lagi, menjadi usahawan di masa pandemi. Tantangan jadi berlipat ganda.
Burger Plan sendiri pada saat pertama kali pandemi melanda usianya baru menginjak lima bulan. Ketika itulah badai besar langsung melanda. Dalam mengakali situasi, Burger Plan meniitikberatkan pada pesanan takeaway. Meski ada saatnya, Burger Plan harus tutup karena biaya operasional yang dikeluarkan lebih besar dari pemasukan. Kondisi tersebut makin berat karena bersamaan dengan masa datang kewajiban memberi THR pada karyawan. Untungnya segala kesusahan itu telah dilalui. Kini Burger Plan sudah kembali buka seperti biasa.
Untuk situasi ini, meski usahanya masih seumur jagung, Hardin banyak memetik pelajaran berharga selama pandemi. “Pelajaran untuk kita para usahawan, tetaplah bersabar. Apa lagi kondisi seperti ini. Selain itu tetaplah berinovasi dan kembangin kreativitas, jangan menyerah pada keadaan. Kita harus berjuang untuk membangkitkan UMKM di Indonesia. Dan tentunya, pake Qasir untuk memudahkan sistem pembayaran kalian,” tutur Hardin.
Bagi kamu usahawan yang ingin menikmati kemudahan yang ditawarkan Qasir seperti yang dialami Burger Plan, download saja aplikasi Qasir di sini langsung dari perangkat Androidmu.
Nah buat teman-teman yang ingin mencicipi keunikan dan keautentikan rasa Burger Plan, langsung saja meluncur ke bilangan Senopati, tepatnya Jl. Birah Raya No.10, Senopati. Atau bisa juga order via GoFood dan GrabFood.