Inspirasi

Kesalahan yang Umum Dilakukan Usahawan di Awal Membuat Usaha

24 Aug 2020, Ditulis oleh Kezia Sabrina

Kesalahan yang Umum Dilakukan Usahawan di Awal Membuat Usaha

Apa sih yang menentukan keberhasilan sebuah usaha?
Tentu ada banyak faktornya. Beberapa juga mungkin sudah sangat sering kita dengar. Misalnya, pengalaman dan pengetahuan, strategi manajemen, perencanaan, hingga pengelolaan keuangan. Meski begitu, sebenarnya keberhasilan usaha juga bisa ditentukan oleh langkah yang diambil di awal memulai usaha, salah satunya dalam mencermati ide dan peluang usaha yang menjanjikan.

Dalam proses memulai usaha, tidak jarang kita kesulitan memilih ide yang sesuai. Ada yang agak kesulitan mencari ide usaha, tapi ada juga yang justru punya terlalu banyak ide hingga sulit menjatuhkan pilihan. Kamu pernah mengalami hal ini juga?

Kita semua pasti punya kemampuan untuk menghasilkan ide usaha kreatif. Pilihannya begitu beragam dan kemungkinannya antara berhasil atau tidak. Hal yang perlu kita lakukan adalah memastikan ide usaha yang dipilih memiliki peluang berhasil yang lebih besar dengan pertimbangan yang matang.

Kesalahan Dasar Memilih Ide Usaha di Tahap Awal

Apa sih yang menentukan sebuah ide usaha bisa kurang tepat, bahkan berpotensi untuk gagal? Ini beberapa hal yang kurang tepat namun tidak jarang dilakukan oleh usahawan pemula di masa awal menekuni usaha.

1. Tidak memulai dari minat atau kemampuan yang dimiliki

Tidak jarang usahawan pemula memilih bidang usaha yang tidak sesuai dengan minat dan kemampuannya. Memang, melihat sebaran pasar, ada beberapa usaha kreatif yang mampu menarik perhatian pelanggan dengan begitu cepat dan bahkan menghasilkan keuntungan yang besar. Meski begitu, ketika kita tidak punya minat atau kemampuan yang selaras dengan ide dan peluang usaha yang dilirik, akan sangat mudah untuk kehilangan semangat mengerjakannya di tengah perjalanan, sehingga lebih besar kemungkinan juga bagi usaha untuk gagal.

2. Tidak punya niat yang serius

Sebelum mulai melanjutkan ide dan peluang usaha yang terlihat menjanjikan, tanya dulu pada diri sendiri: apakah kita punya niat yang serius dalam menjalankan usaha ini? Beberapa usahawan ternyata menjalankan usahanya dengan berawal dari keisengan semata. Ada yang bisa berhasil, tapi tidak jarang juga yang justru gagal. Usaha adalah sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan upaya serta komitmen serius dari diri kita sendiri sebelum benar-benar merasakan perubahan dan mendapatkan keuntungan nantinya. Usaha yang dilakukan sungguh-sungguh tidak akan mengkhianati hasilnya!

3. Ikut-ikutan tren dan pilihan orang lain

Ini juga hal yang sering dilakukan oleh usahawan, terutama yang masih pemula. Sangat mudah untuk terbawa arus tren dan tergiur dengan keuntungan yang diraup oleh sejumlah usaha yang mendapatkan perhatian besar dari pasar. Apalagi kalau ini terjadi pada orang-orang yang dekat di sekitar kita. Meski begitu, kembali lagi, apakah kita memang punya minat dan kemampuan di bidang ini? Tren hanya bersifat sementara. Jangan sampai usaha kita juga hanya berdiri sementara lalu berujung sia-sia.

4. Terlalu buru-buru menentukan pilihan

Ketika sebuah ide kurang matang dipertimbangkan, apalagi terburu-buru untuk dijalankan, akan sangat mungkin mengalami masalah dalam perjalanannya. Bisa saja kita tidak siap secara pengetahuan, komitmen, atau bahkan keuangan.Tidak jarang juga yang beralih dari satu ide dan peluang usaha ke yang lainnya dengan sangat cepat, hanya untuk menemukan bahwa pilihan tersebut kurang tepat atau bahkan tidak bisa dinikmati secara pribadi. Untuk dapat berhasil, ide dan peluang usaha nyatanya membutuhkan kerja keras, tanpa jalan pintas. Jika kamu mempertimbangkan sebuah ide usaha hanya karena kelihatannya mudah atau mau kaya dengan cepat, lebih baik pertimbangkan opsi lain.

Seperti berbagai keputusan lainnya dalam hidup, keputusan usaha yang terburu-buru pun cenderung punya hasil yang kurang baik. Ketimbang mengandalkan firasat dan keuntungan, alangkah lebih baik kalau ide usaha ditindaklanjuti secara hati-hati dengan memperkirakan setiap risiko dan kebutuhan.

Ini Dia Solusi Menentukan Ide dan Peluang Usaha Sebagai Pemula

Dengan memahami hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan di tahap awal penentuan usaha, kita bisa lebih terhindar dari kemungkinan kegagalan usaha. Beberapa tips ini dapat menjadi acuan kita bersama dalam menindaklanjuti ide usaha yang hadir di depan mata.

1. Mulai dari hal yang disukai dan dipahami

Memulai usaha adalah sebuah perjalanan panjang dan penuh tantangan, sehingga sangat penting untuk mulai dari minat pribadi dan memanfaatkan keterampilan yang memang sudah dimiliki. Usahawan pemula cenderung tertarik dengan berbagai bidang, padahal akan sangat sulit mempelajari banyak hal dan menjalankannya dalam satu waktu yang sama. Ketika kita memiliki beberapa keterampilan, pengalaman, dan keahlian dari hal yang diminati, coba manfaatkan untuk ide dan peluang usaha yang tersedia.

Selain itu, ketika kita tidak terlalu peduli dengan bidang usaha yang dijalankan, akan sangat sulit untuk mengembangkannya menjadi lebih besar dan mampu bersaing. Dengan hanya mengandalkan semangat dan antusiasme di awal, mudah untuk kehilangan tenaga dan momentum hanya dalam beberapa bulan menjalankan usaha. Sebaiknya, andalkan ketertarikan serta kepedulian yang dimiliki, misalnya terhadap suatu solusi permasalahan atau kebaikan yang lebih besar yang dihasilkan dari usaha, agar bisa menghabiskan banyak waktu yang diperlukan untuk menjadikan usaha kokoh dan bertahan seterusnya.

Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri, sekaligus peluang dan tantangan yang mungkin hadir dari lingkungan. Pikirkan juga perkiraan keadaan usaha tersebut di masa depan dan kemungkinan keberhasilannya. Melakukan hal ini dapat menumbuhkan ketertarikan dan kepedulian lebih lanjut terhadap usaha yang mau dijalankan, serta menuntun kita dalam mempersiapkan strategi usaha secara lebih matang.

2. Lakukan riset pasar dan kenali target pelanggan

Tujuan terbesar sebuah usaha adalah menghasilkan sesuatu yang diinginkan orang. Memulai usaha dengan ide yang tidak diinginkan oleh siapa pun seakan menggagalkan perjalanan membangun usaha sejak langkah pertama. Bisa jadi upaya kita terlalu besar untuk membuat pelanggan tahu dan suka akan hal yang kita tawarkan hingga aspek usaha lainnya justru terbengkalai. Sebaiknya, ide dan peluang usaha diambil dengan berdasarkan pada pengetahuan akan minat dan kebutuhan pasar, terutama segmen yang menjadi tujuan utama kita. Kalau tidak mengenal dan memahami pelanggan dengan baik, bagaimana kita bisa menghasilkan solusi yang tepat bagi kebutuhan mereka? Dengan memahami pasar dan target pelanggan, kita dapat memilih ide usaha yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan orang. Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah amati dan pelajari kebutuhan dari lingkungan sekitar, atau ajak berbincang orang-orang dengan kriteria serupa dengan target pasar untuk mengetahui pendapat serta kebutuhan mereka.

Hal lain yang perlu dipahami adalah apakah produk yang kita tawarkan bisa membuat pelanggan merasa butuh dan punya kemauan membayar. Ada beberapa cara untuk mengetahui hal ini. Pertama, lakukan percobaan penjualan sebelum penjualan yang sesungguhnya. Kedua, periksa apakah sebelumnya orang sudah membayar untuk solusi serupa. Ketiga, bicara dengan pelanggan dan tanyakan biaya yang bersedia mereka keluarkan untuk produk terkait. Intinya, coba posisikan produk nyata di depan mereka dan lihat apakah mereka mau membeli, sehingga bisa membantu kita mengurangi risiko membangun usaha yang tidak berpotensi berhasil.

3. Tentukan daya pembeda di tengah pasar

Usaha makanan, pakaian, dan kebutuhan lain sehari-hari ada begitu banyak, tapi tetap bisa berdiri berdampingan. Pasar tidak akan pernah terlepas dari persaingan, tapi yang perlu diingat adalah supaya ide usaha kita bisa berhasil di tengah pasar, ide tersebut harus menonjol. Dalam memulai usaha, pusatkan perhatian kita pada satu masalah dan kebutuhan yang mau ditangani, sehingga usaha yang kita jalankan bisa fokus ketimbang terlalu banyak yang mau dilakukan padahal tidak bisa terselesaikan. Kebanyakan usaha yang gagal tidak berhasil membuat daya pembeda yang cukup jelas. Sebaliknya, ketika berhasil menentukan ciri pembeda, kita dapat menarik perhatian dan permintaan besar dari pasar. Jika mau berhasil, ide usaha yang dipilih perlu proposisi penjualan yang unik sebagai alasan bagi pelanggan untuk memilih produk yang kita tawarkan daripada beralih kepada yang lain. Inilah yang dimaksud daya pembeda atau ciri menonjol di tengah pasar.

4. Kerjasama dengan rekan untuk saling mengisi kekurangan

Tidak ada seorang pun yang bisa berhasil seorang diri. Setiap kita pasti memiliki kelebihan di satu bidang dan kekurangan di bidang lainnya. Sementara itu, sebuah usaha akan meliputi begitu banyak aspek yang perlu diperhatikan. Tidak hanya menghasilkan produk, tapi juga mengelola prosesnya dan memasarkannya untuk bisa terjual dengan baik. Di tahap awal pencarian ide usaha, sebaiknya bicarakan dan uji ide yang kita miliki dengan orang-orang yang kita percaya. Kita bisa belajar banyak dari beberapa perspektif yang berbeda. Kemudian, pahami kelebihan yang kita miliki. Kita bisa menekuni bagian ini, lalu jika ada kesempatan, miliki rekan atau pekerja lain untuk mengisi kekurangan kita, sehingga setiap aspek penting dalam usaha tetap terjaga.

Beberapa hal ini bisa menjadi panduan supaya ide usaha yang kita pilih tepat sasaran. Memaksimalkan ide dan peluang usaha yang baik penting, tapi tetap ingat bahwa ide hanyalah langkah pertama, sementara eksekusi setelahnya adalah bagian yang lebih sulit. Meskipun masih merupakan usahawan pemula, pilih ide usaha dengan pertimbangan matang, lalu persiapkan diri untuk kerja keras di masa-masa mendatang, agar setiap upaya ini dapat berbuah keberhasilan. Selamat memulai dan mengembangkan usaha!

Baca juga:

 

Share artikel ini