Inspirasi

Kisah Jatuh Bangun 12 Orang Sukses Ini Bisa Jadi Inspirasimu

18 Apr 2021, Ditulis oleh Bentangku

Kisah Jatuh Bangun 12 Orang Sukses Ini Bisa Jadi Inspirasimu

Kegagalan bukan lah akhir segalanya dalam dunia usaha. Setiap usahawan dapat mengalami kegagalan, tak peduli dia pebisnis berpengalaman atau pemula.

Tentu, setiap orang ingin bisnisnya sukses. Realitanya, meraih kesuksesan tidaklah mudah. Butuh tekad, kerja keras, strategi, kesabaran dan sikap pantang menyerah.

Namun, di balik kegagalan, ada nilai positif yang bisa kamu ambil. Kegagalan akan memberimu sinyal, apa saja hal yang harus kamu hindari dan membuatmu membangun strategi usaha dengan lebih baik. Mentalmu pun menjadi lebih kuat.

Kegagalan membangun bisnis juga pernah dialami sejumlah pengusaha ternama di dunia lho. Mereka tak langsung menjadi miliarder. Produk yang mereka garap tak langsung sukses begitu saja.

Tak hanya sekali, bahkan beberapa kali.

Meski begitu, mereka tetap bangkit dan mencoba kembali mengejar mimpinya meraih sukses.

Qasir melansir 12 pengusaha ternama dunia yang pernah jatuh bangun membangun bisnisnya dari Inc.com dan berbagai sumber. Siapa saja mereka?

1. Bill Gates

Pernahkah kamu mendengar tentang Traf-O-Data? Mungkin tidak. Tapi itu adalah perusahaan pertama Bill Gates. Jasa yang ditawarkan adalah membaca data mentah dari penghitung lalu lintas jalan raya dan membuat laporan untuk para insinyur lalu lintas.

Masalahnya, hal itu tidak pernah berhasil dan dia tidak pernah bisa menjualnya.

Co-founder Microsoft Paul Allen mengatakan, "Meskipun Traf-O-Data dianggap sebagai produk gagal, tapi justru membuat kami bisa membuat produk pertama Microsoft beberapa tahun kemudian."

Kini, Microsoft menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia dan Bill Gates dinobatkan sebagai juara kedua The Richest 2020 oleh Forbes pada April 2020. Kekayaan Bill Gates mencapai USD 98 miliar, naik dari tahun sebelumnya di angka USD 96,5 miliar. Pada Agustus 2020, jumlah kekayaannya naik menjadi US$ 113,3 miliar atau setara dengan Rp 1,663 triliun (kurs Rp 14.682).

2. Larry Ellison

Larry Ellison (bersama dengan mantan bosnya, Bob Mine), mendirikan Oracle pada 1977. Pada 1980, Oracle masih belum terlihat titik terang kesuksesan, justru menyebabkan Ellison terlilit utang.

Namun, Ellison tidak pernah menyerah. Setelah menulis ulang makalah IBM yang berfokus pada bahasa pemrograman basis data SQL dan mengembangkan perangkat lunak yang mendominasi pasar pada 1980-an.

Namun, Oracle sekali lagi berada di ambang bencana pada 1990 karena pesanan tidak terpenuhi dan perangkat lunak berisi bug.

Ellison menanggapinya dengan kerja keras, mengajak semua pegawai ikut berjuang bersama. Pada 1995, Oracle mendapatkan pendapatan US$ 2,5 miliar.

3. Jeff Bezos

Pada 1994, Jeff Bezos meninggalkan kehidupannya yang nyaman di New York City dan pindah ke Seattle untuk menjual buku-buku di internet. Sebelum menjadi e-commerce terbesar di dunia, Amazon juga harus berjuang.

Bezos menggambarkan satu kesalahan besar saat membangun Amazon. Dia pernah ditipu, terpaksa harus mengganti uang dalam jumlah besar.

Selama bertahun-tahun, Bezos terus melakukan penyesuaian dan mengambil risiko. Akhirnya, dia berhasil menemukan formula untuk keamanan transkasi. Hari ini, Amazon adalah pengecer online terbesar di dunia.

4. John Paul Dejoria

Kamu mungkin pernah mendengar tentang produk rambut terkenal Paul Mitchell dan Patrón Tequila. Pembuatnya adalah John Paul Dejoria.

Dia juga menjadi salah satu miliarder ternama di dunia. Tak ada yang menyangka, sebelumnya dia adalah seorang gelandangan. Jalan menuju kesuksesan tidak selalu mudah baginya.

Dejoria menghabiskan waktu di jalanan dua kali. Pertama kali, dia menjadi tunawisma saat masih berusia 22 tahun. Dia juga memiliki putra berusia dua tahun yang harus dirawatnya.

Dia memulai usahanya setelah mengumpulkan uang US$ 700. Mengingat masa sulit tersebut, Dejoria kini menjadi smilarder yang aktif membantu tunawisma.

5. Steve Jobs

Tahukah kamu, Steve Jobs pernah dipecat dari perusahaan yang dirintisnya sendiri?

Kumparan.com melansir, kegagalan dimulai saat Steve mengerjakan Lisa Project. Harga komputer Lisa saat itu terlalu mahal. Tak heran jika komputer Lisa hanya laku sebanyak 10.000 unit. Dia pun dikeluarkan dari project tersebut.

Steve pun bergabung dengan Macintosh Project. Macintosh dirancang untuk menghasilkan komputer layaknya Lisa dengan harga yang lebih murah. Namun, ternyata penjualan Macintosh hanya mencapai 250.000 unit.

Penjualan yang minim ini, menyebabkan Steve Jobs dipecat dari perusahaan Apple Inc. miliknya sendiri.

Namun, dia tak menyerah. Dia menciptakan kembali perusahaan komputer baru yang diberi bernama Next Inc. Perusahaan tersebut akhirnya berubah menjadi perusahaan software.

Dia juga mendirikan Pixar Animation yang membawanya kembali menjadi seorang bilioner. Pada saat saham Apple jatuh, Steve diundang sebagai konsultan, tapi banyak pemegang saham yang akhirnya menginginkan Steve kembali menjadi CEO di Apple.

6. Pierre Omidyar

 

Pada 1995, seorang programmer komputer mulai melelang barang-barang di situs pribadinya. AuctionWeb. Dia hanya ingin mencari keuntungan pribadi.

Namun, beberapa kali dia mengalami kerugian akibat ditipu saat berbisnis lelang tersebut.

Lama kelamaan, jumlah lalu lintas webnya terus berkembang dan digunakan banyak orang.

Akhirnya, Cara Pierre Omidyar meningkatkan bisnisnya ke akun internet bisnis. Bahkan, sampai harus membayar orang untuk membantunya, termasuk menangani semua pemeriksaan pembayaran. Situs ini sekarang dikenal sebagai eBay.

7. James Dyson

Melansir dari Kumparan.com, James Dyson adalah pencipta brand vacuum cleaner The Dyson yang terkenal awet pemakaiannya. Namun, sebelum meraih kesuksesan, banyak James banyak menemui kegagalan.

Pada usia 30 tahun, James pernah menciptakan vacuum bernama Hoover, namun dinyatakan sebagai produk gagal. Sebab, semakin lama digunakan, daya hisapnya melemah.

James pun mencoba sebanyak lebih dari 5.000 kali agar vacuum tersebut memiliki daya hisap yang selalu kuat. Setelah itu, dia harus meyakinkan distributor di Inggris untuk memasarkan produknya.

Namun, para distributor tidak ingin mengambil risiko. Tak putus asa, James membawa penemuannya memasuki pasaran di Jepang. Ternyata strateginya berhasil. Dia kemudian mendapatkan penghargaan industrial dan akhirnya Amerika mengeluarkan hak paten untuk mesin vacuum ciptaannya.

8. Jack Ma

Siapa tak kenal Alibaba? Alibaba awalnya adalah marketplace, tempat supplier dan konsumen bertransaksi secara aman.

Namun, Alibaba melebarkan sayapnya ke bidang teknologi, internet, manufaktur, software, dan investasi.

Sang pendiri, Jack Ma ternyata tak mulus dalam membangun kerajaannya ini.

Dia berulang kali mengalami kegagalan. Jack Ma tidak memiliki banyak pilihan untuk sekolah karena keterbatasan fasilitas dan dana. Namun, hal itu tak menciutkan nyalinya untuk sukses.

Berkali-kali dia melamar pekerjaan dan ditolak. Namun, dia tak menyerah.

Jack Ma lalu memutuskan untuk mendirikan Alibab usai penolakan-penolakan itu.

9. Nadiem Makarim

Siapa yang tak tahu Go-Jek? Go-Jek didirikan oleh Nadiem Makarim.

Dalam membangun usaha ini, Nadiem bukannya tak menemui hambatan.

Brilio.net menyebut, Go-Jek pernah menjadi 'zombie' karena tak menemukan investor. Namun, kini Go-Jek menjadi salah satu rising star di bidang transportasi Indonesia.

10. Konosuke Matsushita

Di Jepang pada 1917, Konosuke Matsushita merupakan pegawai magang berusia 23 tahun di perusahaan Lampu Listrik Osaka. Dia tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Namun, dia punya banyak ide, termasuk membuat lampu dengan soket cahaya yang berpendar.

Saat mengenalkan produknya, Konosuke Matsushita beberapa kali ditolak. Bahkan, oleh bosnya saat itu. Akhirnya, dia memberanikan diri memasarkan produknya sendiri.

Dia kemudian memperluas produknya dengan lampu sepeda bertenaga baterai dan produk elektronik lainnya. Matsushita Electric, sampai 2008, perusahaan itu secara resmi mengubah namanya menjadi Panasonic. Sekarang bernilai US$ 66 miliar.

11. Ciputra

Nama Ciputra sudah sangat dikenal di bisnis properti. Ia telah sukses mengembangkan Jaya Group, Metropolitan Group, dan Ciputra Group. Sejak kecil, Ciputra hanya tinggal berdua dengan ayahnya dengan kondisi hidup yang sulit.

Awalnya, kehidupannya bersama 6 orang saudaranya tidak begitu miskin. Kehidupannya berubah ketika ayahnya menjadi seorang tahanan Jepang yang dikira sebagai mata-mata dan meninggal saat di penjara.

Saat pindah ke Bandung untuk kuliah di ITB, ia dan dua temannya menawarkan jasa arsitek yang dia miliki dan hidup dari proyek yang datang. Setelah itu, Ciputra berjuang agar bisa mendapatkankan proyek besar dari gubernur hingga presiden. Sampai pada akhirnya, ia sukses menjalankan sebuah proyek dan perusahaannya semakin berkembang.

12. Eric Yuan

Dia datang ke AS dari Tiongkok pada pertengahan 90-an untuk mengejar booming internet. Namun dia mengalami kendala untuk masuk ke AS. Delapan kali pertama dia mengajukan permohonan visa, ditolak.

Akhirnya, pada upaya kesembilan, dia mendapatkan lampu hijau. Tetapi prosesnya berlangsung dua tahun.

Setelah itu, pada 2012, dia bekerja untuk Startup Komunikasi Silicon Valley selama bertahun-tahun.

Dengan ide uniknya yang berasal dari lamunan, dia membangun platform Zoom. Awalnya, Zoom dianggap tak terlalu berguna karena banyak orang yang berkantor dan meeting secara langsung. Siapa sangka pandemi Covid-19 membuat pola kehidupan berubah. Semua orang diminta melakukan aktifitasnya dari rumah, aplikasi Zoom pun banyak diunduh.

Kisah 12 usahawan itu membuktikan kegagalan merupakan awal dari kesuksesan bukan?

Jika kamu saat ini sedang berada dalam kegagalan, jangan menyerah. Qasir punya tips untuk bangkit dari kegagalan membangun usaha yang dikutip dari Kompas.com.

1. Cepatlah beranjak dari kegagalan alias move on.

2. Tekun dan kerja keras.

3. Kerja di atas rata-rata.

4. Miliki rasa percaya diri yang tinggi.

5. Miliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.

6. Miliki daya saing yang tinggi.

7. Nikmati setiap proses yang dilalui dengan tenang, tak usah buru-buru.

8. Miliki sejuta ide dan selalu ingin berkembang.

#Qasir

Baca juga:

Share artikel ini