Inspirasi

Mulai Usaha Tanpa Toko, Produk Baru, dan Modal Besar, Apakah Bisa?

07 Jun 2019, Ditulis oleh Kezia Sabrina

Mulai Usaha Tanpa Toko, Produk Baru, dan Modal Besar, Apakah Bisa?

Apa yang terlintas dalam pikiran kamu terkait membangun sebuah bisnis? Harus ada modal yang besar? Ada toko fisik yang memadai? Punya produk yang benar-benar berbeda dan belum pernah ada sebelumnya?

Sebagai pemula yang memasuki dunia bisnis, wajar kalau kamu merasa takut. Hampir semua pengusaha tentu mengalami hal yang sama di awal merintis usahanya. Wirausahawan tidak jarang berhadapan dengan tekanan untuk berhasil, terlebih dengan pegawai, mitra bisnis, investor, bahkan orang-orang terdekat yang bergantung pada mereka. Banyaknya kekhawatiran ini berpotensi menghalangi seseorang untuk memulai usahanya. Apakah kamu merasakannya juga?

IDN Times mengulas dalam salah satu artikelnya bahwa salah satu alasan seseorang takut memulai usaha adalah adanya perasaan belum mampu. Di satu sisi, manusia cenderung mudah untuk menganggap diri tidak mampu, meskipun sebenarnya memiliki kemampuan dan orang lain yakin akan kemampuannya tersebut. Di sisi lain, bisa jadi kita memang belum mampu dan masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri. Meskipun merasa kurang berpengalaman dalam berbisnis, bukan berarti kamu harus takut mencoba, kan? Perasaan ragu pasti akan ada, tapi jangan sampai kita kalah sebelum berperang perasaan itu. Tanpa langkah pertama, kamu tidak akan pernah menjalani petualangan yang telah menunggumu itu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa modal, toko fisik, dan produk yang berbeda menjadi perhatian para pengusaha di tahap awal. Kalau hal-hal mendasar ini tidak ada, bagaimana bisa kita memulai usaha? Ternyata, dunia yang telah berubah begitu drastis kini menawarkan kemudahan yang dulu tidak bisa kita bayangkan.

Toko online adalah salah satu fenomena yang semakin banyak bermunculan. Kalau dulu berjualan perlu toko yang menjadi pusat usaha kita, kini beragam solusi hadir dan menjadi teman akrab dalam keseharian kita. Baik melalui aplikasi media sosial maupun aplikasi e-commerce, setiap orang bisa memulai usaha dengan lebih mudah. Memang, dalam kondisi tertentu, toko fisik atau offline tetap dibutuhkan. Meski begitu, toko online punya begitu banyak keuntungan tersendiri. Jurnal membahas sejumlah manfaat toko online, misalnya toko jenis ini lebih mudah dijalankan oleh segala usia, tidak seperti toko offline yang membutuhkan banyak perawatan. Dengan toko online, pengusaha juga memerlukan modal lebih minim yang bisa lebih difokuskan pada gadget, kuota internet, bahan produksi, serta sejumlah keperluan lainnya. Selain itu, toko online juga memerlukan karyawan yang lebih sedikit dengan adanya sarana yang mempermudah dalam menjaga stok dan mengantarkan barang.

Apa kesamaan dari sejumlah keunggulan toko online ini? Ya, adanya kehadiran teknologi. Dalam sekejap, cara hidup kita berubah dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Era gadget dan internet ini membuka ruang seluas-luasnya bagi manusia untuk bereksplorasi. Disadari atau tidak, hampir setiap aktivitas kita saat ini begitu bergantung terhadap teknologi. Memang, ada hal-hal tertentu yang harus diantisipasi dari percepatan ini. Meski begitu, teknologi menyediakan satu kenyataan baru yang jelas bermanfaat bagi manusia, yaitu peluang lebih besar untuk memperkaya diri dengan informasi, berkomunikasi lebih lancar, memperbaiki kehidupan, bahkan mewujudkan hal-hal yang sebelumnya hanya sebatas mimpi.

Teknologi pun bisa menjadi solusi buat kamu para pengusaha pemula. Menjawab pertanyaan kita bersama di awal, usaha ternyata tidak perlu toko fisik, modal besar, ataupun produk yang benar-benar baru. Dengan akses dan jangkauannya yang luas, tidak perlu lagi takut berlebihan untuk mulai berbisnis. Seorang ibu rumah tangga di Yogyakarta menjadi contoh nyatanya.

Saatnya Teknologi Menjadi Teman Bisnis Andalanmu 

Bertempat tinggal di Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Erina memberanikan diri memulai usaha salad buahnya, yaitu Salad Nyonyah, di bulan November 2018 meski tanpa toko. Ide bisnisnya pun terbilang spontan dan sama sekali bukan usaha yang direncanakan jauh-jauh hari dengan sempurna. Walaupun demikian, ide usaha Erina terinspirasi oleh salah satu anak indekos miliknya yang pernah membuat usaha serupa di waktu yang lalu. Pemuda ini lebih dahulu membuat bisnis salad buah dan ternyata usahanya sukses. Saat itu memang kesempatan bagus untuk usaha salad buah di Yogyakarta, terlihat dari banyaknya bisnis serupa yang bermunculan.

Ketika pemuda ini berpindah dari indekos, Erina langsung menyambut peluang yang ada dengan gesit dan membuat usaha serupa. Pertama kali berjualan, hal yang menjadi perhatiannya adalah cara memperkenalkan produk dan brand-nya. Maklum, Erina tidak memiliki toko untuk display atau memajang produk. Tanpa berpikir lama, Erina memilih untuk memanfaatkan media sosial. Di antara beragam aplikasi dan fitur yang ditawarkan masa kini, ia mencoba untuk memanfaatkan promosi berbayar via Instagram, promosi via akun ulasan atau review kuliner, serta promosi berbayar via Facebook. Benar saja, media sosial punya kekuatan luar biasa dalam menjangkau pasar. Dalam sekejap, pesanan yang masuk pun meningkat tajam. Orang-orang semakin kenal dengan Salad Nyonyah. “Kalau nggak lewat sosmed, orang nggak tahu produk kita. Paling hanya teman-teman saja,” jelas Erina lugas.

Untuk pemasaran dan pengiriman pesanan, Erina menggunakan jasa aplikasi ojek online. “Ya, terima kasih pada kecanggihan teknologi,” ujar Erina. Melalui model pemasaran seperti ini, Erina bisa menjual 150 hingga 200 cup salad buah dalam sehari, beserta puluhan cup brownies lumer, yang merupakan produk terbarunya. Ia pun menetapkan harga yang bersahabat namun tetap menguntungkan, yaitu sekitar Rp25.000,00 s.d Rp40.000,00 per cup. Hayo, pasti langsung menghitung omsetnya, kan?

Teknologi terlihat berperan banyak dalam usaha Erina, mulai dari menjangkau pasar, memasarkan produk, hingga mengelola keuangan. Dalam urusan stok dan catatan penjualan, Erina kembali mengandalkan teknologi dan menjatuhkan pilihannya pada Qasir. "Fiturnya paling cocok untuk Salad Nyonyah," kata Erina.

Perkenalan Erina dengan Qasir dimulai dari seorang karyawannya yang sebelumnya pernah bekerja di usaha pemuda indekos tadi. Ia kemudian menyarankan Erina untuk menggunakan Qasir. Tidak hanya gratis, fiturnya yang mudah dan lengkap dapat memudahkan para wirausahawan untuk menjaga usaha lebih terpantau. Begitu mencobanya sendiri, Erina pun mengamininya.

Meski awalnya Erina mengakui hanya mengikuti tren salad buah yang sedang berkembang, kini ia sudah mampu memberikan sentuhan keunikan pada produknya. “Salad Nyonyah itu menggunakan mayones yang tawar dan tidak meninggalkan rasa masam ketika dimakan, hanya rasa manis yang terasa dari buah,” jelas Erina ketika ditanya soal produknya. Belum terlalu lama Salad Nyonyah berdiri, tapi sudah bisa menjadikan Erina dari ibu rumah tangga biasa menjadi pengusaha yang berhasil mengantongi omset puluhan juta per minggu. Karena bisa Erina kerjakan di rumah, usaha ini pun tidak mengganggu perannya sebagai ibu dan istri. Ditambah dengan bantuan Qasir, berbisnis pun jadi semakin mudah dan hemat waktu.

Jadi, kalau kamu ingin mulai berbisnis, tapi masih galau karena nggak punya toko dan modal masih sedikit, kisah Erina bisa menjadi inspirasi buat kamu. Dunia masa kini yang lekat dengan teknologi membuka pintu kesempatan yang luas untuk kamu mewujudkan impian. Apapun keraguan kamu, ingatlah bahwa bisnis tidak akan pernah terlepas dari berbagai tantangan di setiap bagian perjalanannya. Kamu tidak akan pernah tahu kalau kamu tidak mencoba!

#Qasir

Share artikel ini