Inspirasi
Punya Usaha Jasa, Mengapa Tidak Pakai Qasir?
Seiring waktu berjalan dan zaman berubah, berbagai perubahan pun menyertai kehidupan kita, termasuk dalam hal biaya hidup. Dengan adanya inflasi, atau kenaikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu, kenaikan biaya beragam kebutuhan pokok pun tidak terelakkan. Apa kamu merasakan hal yang sama?
Menghadapi kondisi seperti ini, tentu kita perlu semakin beradaptasi dengan keadaan kita masing-masing. Karyawan maupun pengusaha independen butuh bergerak cepat untuk mempertahankan keuangan dan daya beli agar tetap stabil, misalnya dengan mencari strategi yang lebih efektif untuk pengembangan usaha, atau mengerjakan berbagai usaha sampingan. Membiasakan diri dengan tuntutan masa kini perlu kepekaan untuk melihat peluang usaha yang ada, baik dalam bidang usaha produk maupun jasa.
Kalau kita bicara soal perekonomian Indonesia secara umum, ada berbagai sektor ekonomi yang berperan di dalamnya. Contoh sektor yang mungkin lebih mudah kita amati adalah sektor manufaktur, pertanian, pertambangan, dan masih banyak lagi. Ini dikenal sebagai sektor tradable, yang berisi beragam industri yang hasilnya diperdagangkan secara internasional dan melibatkan proses produksi yang konvensional. Nah, selain sektor ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga didukung oleh sektor non-tradable, yang hasilnya tidak diperdagangkan secara internasional. Sektor ini lebih kita kenal dengan sektor jasa, misalnya transportasi, kesehatan, keuangan, dan pariwisata.
Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Liputan 6, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 mencapai 5,17% dan menjadi salah satu capaian tertinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2014. Menurut ekonom Faisal Basri, penopang utama pertumbuhan ekonomi 2018 masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yakni sektor jasa atau sektor non-tradable. Mayoritas sektor jasa yang ada ditemukan tumbuh di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Secara garis besar, sektor jasa memegang peran penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia.
Sektor industri jasa, selain menjadi pilar kekuatan tanah air, juga menjadi peluang kerja yang lebih mudah dijangkau. Berbekal keahlian yang dimiliki, kita pun dapat menawarkan jasa sesegera mungkin tanpa modal besar. Karena sektor usaha ini mengedepankan keterampilan dan bukan produk, pilihan ini bisa jadi sumber pendapatan yang menjanjikan.
Di balik kontribusi yang besar, sektor jasa punya kesulitan tersendiri. Sebuah artikel dari platform pengelolaan bisnis, Sleekr, mengulas sejumlah tantangan yang seringkali dihadapi oleh pengusaha di bidang jasa. Sebagai contoh, tidak jarang pengusaha di bidang jasa kesulitan dalam hal pencatatan laporan keuangan, terutama dengan tugas administratif yang banyak dan terperinci. Beberapa contohnya adalah pencatatan invoice kepada klien, pengecekan transaksi keuangan di bank, serta sistem penyimpanan data keuangan yang tertata rapi. Selain itu, para pengusaha jasa pun perlu berhadapan dengan masalah cash flow, atau perputaran keuangan. Pebisnis, baik dalam sektor produk maupun jasa kerap kali terkendala untuk menjaga kondisi keuangan dalam kas agar tetap stabil. Ketika kita tidak menguasai manajemen mendasar dalam bidang finansial, bisnis yang kita miliki tentu tidak akan berjalan secara optimal, apapun jenisnya.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan?
Dengan perkembangannya yang begitu pesat, teknologi bisa dikatakan menjadi solusi dari berbagai permasalahan serta menghadirkan kemudahan pada berbagai hal. Keberadaannya menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, sejak dulu hingga masa kini. Tidak hanya menawarkan bantuan, teknologi maju pun memberikan cara baru yang lebih mudah dan efisien dalam bekerja, belajar, serta berkomunikasi. Ketika mampu memanfaatkannya secara tepat, teknologi dapat membawa dampak yang luar biasa bagi produktivitas serta efisiensi usaha kita.
Kalau kamu sudah mengenal atau pernah mendengar seputar Qasir, kamu tentu paham bahwa Qasir adalah aplikasi kasir yang membantu pedagang mencatat penjualan, mengelola produk, mengawasi stok, dan memantau laporan transaksi. Meski begitu, tahukah kamu bahwa Qasir bisa turut mendukung kamu para pengusaha jasa? Siapa bilang Qasir hanya cocok untuk para pengusaha yang menjual barang saja?
Qasir, Solusi Keuangan Usaha Jasa yang Lebih Baik
Di Yogyakarta, seorang dokter hewan berhasil “menyulap” usaha jasa grooming dan jasa rawat medis hewan peliharaan yang ia bangun dengan dukungan teknologi, dari menggunakan metode konvensional hingga kini menjadi toko dengan sistem yang lebih tertata rapi.
Dua tahun sudah drh. Sucianti Edianaputri, atau yang lebih akrab disapa Suci, merintis usaha klinik dan toko kebutuhan hewan peliharaan dengan menyewa sebuah toko di Jl. Nusa Indah, Sleman, DIY. Berusia 30 tahun, ibu dua anak ini memilih untuk membuka praktek dokter hewan di dekat tempat tinggal agar bisa selalu dekat dengan dengan anak-anaknya, tanpa harus meninggalkan profesinya sebagai dokter hewan.
Usaha pet shop Suci ini diberi nama Pet City. Selain menjual jasa perawatan hewan peliharaan, Pet City juga menyediakan aneka kebutuhan hewan peliharaan, mulai dari makanan hewan peliharaan, obat-obatan, vitamin, produk perawatan tubuh hewan, hingga kandang. Suci berharap keberadaan pet shop ini dapat mendukung praktek dokter hewan yang ia jalani, dan begitu pula sebaliknya.
Setahun belakangan, rupanya Suci pun mulai kewalahan mengatur keuangan usahanya. Setiap malam, ia harus merekap penjualan barang sekaligus jasa dokter. Tak jarang perhitungannya meleset, hingga ia pun harus kembali menghitung dari awal. Niatnya ingin buka usaha agar bisa dekat dengan anak, namun Suci malah merasa kehabisan waktu bermain bersama mereka.
Suci pun mendapat rekomendasi dari suaminya untuk menggunakan bantuan aplikasi point of sales (POS), atau sistem yang mendukung transaksi penjualan. Karena belum memiliki pengalaman dengan teknologi semacam ini, ia mulai mencari tahu POS apa yang cocok untuk usahanya. Baginya, POS yang tepat harus murah, mudah digunakan, dan memiliki fitur yang lengkap. Ia lalu mencoba mengunduh sejumlah aplikasi yang ada, tapi setelah mencoba menggunakan beberapa macam POS, pilihan pun jatuh pada Qasir.
“Pakai POS sebelumnya, secara visual kurang, aplikasinya juga sulit. Cari-cari lagi, akhirnya ketemu Qasir. Datanya lebih simpel, aplikasi jualannya juga lebih simpel,” ungkap Suci terkait pengalamannya dengan Qasir. Selain itu, kemudahan akses aplikasi secara gratis dan bisa digunakan langsung tanpa biaya menjadikan Qasir aplikasi yang istimewa bagi Suci. Satu fitur yang sangat ia sukai adalah fitur Rangkuman Penjualan. “Kita bisa mengecek setiap harinya, barang apa yang paling banyak laku, yang paling sering keluar.” Suci pun berharap Qasir akan terus menawarkan aplikasi yang mendukung kemudahan usaha secara gratis, sehingga semakin banyak pengusaha kecil yang sedang merintis sepertinya terbantu serta semakin bersemangat dan fokus dalam menjalankan usahanya.
Nah, segala kemudahan ini tidak hanya untuk Suci, BossQ! Kamu para pemilik usaha jasa pun bisa mendapatkan fasilitas yang serupa bersama Qasir. Hanya dengan download aplikasi Qasir melalui aplikasi Google Play, kamu bisa memanfaatkan teknologi terbaru untuk menjadikan bisnis kamu lebih produktif dan efisien. Tidak perlu pusing lagi, karena urusan rekapitulasi keuangan dan catatan untung-rugi usaha sudah diurus sama Qasir.
Yuk, download sekarang, agar jualan kamu makin gampang dan prospek usaha makin cemerlang!