Inspirasi
Strategi Kawaji Kopi Naikkan Penjualan Saat Pandemi
Kita berada dalam masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam sekejap saja, pandemi COVID-19 bukan hanya telah memakan banyak korban jiwa, namun juga membuat guncang banyak sekali sektor usaha. Semua orang tentu ingin pandemi ini berakhir, namun tidak ada jalan lain selain melakukan #jagajarak, tetap di rumah, dan menghindari kerumunan. Namun ibarat buah simalakama, langkah pencegahan ini tentu ada konsekuensinya.
Jika kamu adalah pemilik usaha, tentu mengerti konsekuensi apa yang dimaksud. Ya, penurunan penjualan. Tapi Usahawan, kamu tidak sendiri. Banyak usahawan lain yang mengalami hal serupa, termasuk salah satu user Qasir, Kawaji Kopi. Andi Maulana, salah satu pemilik Kawaji Kopi mengatakan dirinya dan rekan-rekan sempat mengalami penurunan penjualan di awal masa social distancing. Namun dengan inovasi dalam layanan dan produk, Kawaji pun kini bisa menjalani masa sulit dengan relatif stabil.
Kawaji Kopi adalah sebuah kedai kopi yang berlokasi di Perumahan Taman Sari Persada Raya, Jati Bening, Pondok Gede, Bekasi. Menu favoritnya iced coffee milk, thai tea, dan charcoal coffee. Kawaji Kopi dibentuk oleh 8 orang yang memiliki keinginan yang sama, yaitu memiliki usaha kopi yang bisa menyediakan kebutuhan ngopi masyarakat sekitar, baik di dalam perumahan maupun di luar perumahan.
Kedai Kawaji Kopi sudah buka selama sekitar 9 bulan. Di masa-masa normal, pembeli kopi Kawaji adalah pengunjung sport club di dalam perumahan, juga siswa-siswa sekolah swasta yang berada dalam lingkungan perumahan. Namun ketika pandemi Covid-19 mulai memasuki Indonesia, sekolah dan sport club tutup, mengikuti kebijakan pemerintah. Kawaji Kopi pun berangsur kehilangan pembelinya. Pada momen inilah Andi dan para pemilik Kawaji Kopi mulai memikirkan strategi apa yang tepat agar penjualan tetap lancar meski pelanggan tidak lagi bisa datang ke kedai.
Agar dapat menjadi inspirasi bagi pada usahawan di bidang serupa, Kawaji Kopi membagi strategi yang mereka terapkan dalam QTalks via IG Live @qasir.id beberapa waktu lalu. Berikut strategi yang diterapkan Kawaji Kopi.
1. Delivery dengan Sepeda
Karena pelanggan sudah tidak bisa ke toko, Andi dan rekan-rekan pun mencoba cara jemput bola. Kawaji mulai menawarkan jasa kirim pesanan kopi ke rumah-rumah dengan menggunakan sepeda. Fasilitas ini hanya khusus untuk pembeli yang masih berada dalam lingkungan perumahan saja, sedangkan di luar perumahan, Kawaji menggunakan jasa ojek online. Untuk pesan antar dengan sepeda, informasi menu, promo dan pemesanan, dapat diakses pelanggan melalui grup chat, atau pun direct chat ke Kawaji Kopi.
2. Menjaga Higienitas
Di saat seperti ini, rasa aman terhindar dari penularan Covid-19 sangatlah penting. Untuk itu, Kawaji Kopi memberikan sosialisasi pada para pelanggannya bahwa Kedai Kawaji telah menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang bagaimana menjaga higienitas di kedai Kawaji dan pada saat pengiriman. Dengan begitu, pelanggan bisa tetap berbelanja dan mengkonsumsi kopi Kawaji dengan perasaan aman.
3. Memanfaatkan Platform Digital untuk Kemudahan Pelanggan
Dari hanya berupa gerobak bekas palet kayu dan tenda berukuran 2x2 meter, kini Kawaji Kopi sudah mampu mengganti tampilan kedai dengan menggunakan container. Dengan tampilan yang seperti ini, secara otomatis orang jadi lebih memperhatikan keberadaan kedai Kawaji Kopi. Namun tidak hanya ingin bagus secara tampilan saja, Kawaji Kopi juga memanfaatkan platform digital untuk kemudahan usaha juga kemudahan pelanggannya.
Untuk kemudahan transaksi dan monitoring, Kawaji menggunakan Qasir. Untuk berpromosi, Kawaji juga menggunakan media sosial dan aplikasi chat seperti Whatsapp. Kawaji juga sudah terdaftar di Go-Food dan GrabFood untuk kemudahan pesan antar. Untuk pembayaran digital, Kedai Kawaji juga sudah bisa menerima semua jenis pembayaran digital nontunai.
4. Jual Secara Paket dan Promo Harga
Menu favorit Kawaji adalah Kopi Susu. Sejak awal, Kawaji memang sudah berniat menjadikan kopi susu sebagai primadona, mengingat hype kopi jenis ini sedang tinggi-tingginya di masyarakat. Apa lagi, Kawaji ingin menjadi ”penyuplai” kebutuhan kopi susu warga di dalam perumahan dan sekitarnya. Meski begitu, tentu saja Kawaji juga menjual minuman-minuman lain. Untuk minuman lain yang volume penjualannya tidak terlalu besar, Kawaji menerapkan strategi jual paketan dan promo harga. Misalnya dua minuman 20 ribu dan tiga minuman 25 ribu. Strategi seperti ini terbukti juga dapat menambah penjualan.
5. Manfaatkan Tren Kopi Literan
Memasuki era work from home dan school from home, kopi literan pun jadi gandrung. Memanfaatkan tren ini, Kawaji pun turut menjual kopi literan. Uniknya, kopi literan Kawaji juga menerima refill dengan botol yang sama, dan tentu saja, dengan harga khusus.
Dengan menggunakan berbagai strategi penjualan tadi, perlahan penjualan Kopi Kawaji pun mengalami peningkatan, terutama penjualan dalam kategori delivery. “Saya perhatikan kenaikannya sampai 25%. Kan kita membagi 3 kategori, dine in, take away, delivery. Nah, delivery inilah yang meningkat tajam,” kata Andi Maulana saat diwawancara Qasir.
Selain beberapa strategi di atas tadi, Andi Maulana juga ingin mengingatkan bahwa promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) masih sangat efektif. Namun, untuk bisa mendapatkan keefektifan promosi dengan cara ini (word of mouth), produsen harus selalu menjaga kualitas, baik itu kualitas produk maupun kualitas pelayanan.
Pesan Andi dan Kawaji Kopi untuk usahawan yang juga memiliki usaha di bidang yang sama, jangan mudah menyerah, dan tetaplah kreatif. Lakukan efisiensi sebagai bentuk survival mode. Pangkas beberapa pengeluaran yang tidak terlalu penting dan sebisa mungkin mencari raw material yang lebih murah. Selain itu, selalu jaga kepercayaan pelanggan. “Loyal customer itu penting banget. Jadi kritik pelanggan selalu kita dengarkan,” kata Andi.