Inspirasi
Tips Mengatur Kasbon Agar Usaha Kamu Tak Merugi
Dalam usaha, khususnya usaha kelontong, yang namanya kasbon kadang tidak bisa dihindari. Di sisi lain, keuntungan yang diambil dari barang kelontong tidaklah besar. Namun demi pelanggan setia, kasbon pun ditoleransi.
Punya usaha sendiri memang harus pintar-pintar memutar cara agar tetap bisa survive. Kasbon tidaklah tabu, sebenarnya, asal kamu tahu cara mengelolanya. Penasaran bagaimana mengatur kasbon pembeli yang tidak merugikan kamu maupun pembeli? Yuk simak di sini!
1. Buat skema dengan cermat
Jangan takut dulu mendengar kata skema. Ini skema sederhana kok, BossQ.
Jadi sebelum mengizinkan pembeli untuk kasbon, ada baiknya kamu membuat sebuah rincian keuangan usahamu. Pertama, hitung pendapatan rata-rata kamu dalam sebulan, kemudian pisahkan antara modal dan keuntungan (Jika sudah menggunakan POS Qasir, kamu akan gampang dapatkan perhitungan ini).
Jika modal belanjamu sudah cukup dan memiliki sisa keuntungan yang banyak, coba pecah kembali keuntungan tersebut menjadi beberapa bagian. Pakai keuntungan tersebut untuk membayar kebutuhan sehari-harimu. Jika masih ada sisanya, itulah yang bisa kamu gunakan untuk menalangi kasbon pembelimu.
2. Buat batas maksimal jumlah kasbon
Jika kamu sudah menetapkan anggaran kasbon perbulannya, kini saatnya kamu membuat batas maksimal kasbon dari setiap pembeli. Misalnya saja, kamu mengira-ngira jika orang yang dapat kasbon di warungmu sebanyak 10 orang, maka masing-masing dari 10 orang tersebut memiliki jumlah maksimal kas bon yang sama. Kamu bisa memberikan standar yang sama rata seperti Rp200 ribu setiap orangnya. Jika sudah mencapai limit kamu berhak menagihnya. Sampaikan aturan ini pada pelanggan agar mereka mengerti sejak awal.
3. Tetapkan barang yang bisa dikasbon
Karena kasbon biasanya tujuannya juga untuk membantu sekitar, kamu bisa menetapkan barang-barang apa saja yang bisa dikasbon di warung kamu. Misalnya saja, kamu hanya melayani kasbon barang-barang penting seperti sembako, kebutuhan dapur dan sabun mandi atau mencuci. Barang-barang yang dirasa tidak cukup penting, tidak boleh dikasbon, semisal rokok dan makanan ringan.
4. Berikan tanggal jatuh tempo
Penting! Selalu ingatkan tanggal jatuh tempo dan agar pelanggan dapat membayar tepat waktu. Jika pembeli meminta keringanan, tetapkan kesepakatan tanggal jatuh tempo baru. Sampaikan juga jika berkali-kali menunda pembayaran, kasbon tidak akan diberikan lagi.
5. Perhatikan jumlah stok barang di tokomu
Kamu tentu tidak ingin jika barang-barang yang kamu jual habis karena terlalu banyak yang kasbon. Untuk itu, selain memberikan standar jumlah pembeli yang kasbon, kamu juga memberikan standar jumlah barang yang terjual karena kas bon. Hal ini dilakukan agar pembeli lainnya dapat mendapatkan barang yang sama.
6. Gunakan kecanggihan teknologi
Sudah tahu kan kalau fitur Kasbon bukan hanya ada di aplikasi POS kesayangan kamu Qasir. Fitur Kasbon sekarang juga sudah bisa kamu dapatkan di aplikasi Miqro. Sama dengan Qasir, kamu bisa memanfaatkan fitur ini tanpa biaya sama sekali. Cara pakai fitur ini amatlah sederhana. Kamu tinggal memasukkan data pelanggan dan jumlah kasbon dari keseluruhan jumlah belanja. Semua catatan mulai dari tanggal, nama, dan catatan transaksi belanja bisa terpantau untuk menghindari lupa ataupun kelalaian. Kamu juga akan mendapat notifikasi jika sudah waktunya menagih utangmu pada pelanggan.
Nah, itulah tadi tips mengelola kasbon pembeli agar usahamu tetap maju dan berkembang. Perlu diingat, jangan pernah merasa jika mereka yang kasbon akan menghambat jalannya usahamu ya. Siapapun pelanggan kamu, baik yang bayar kontan maupun yang kasbon, sama-sama pemberi kontribusi atas jalannya usahamu.