Tips

5 Cara Pintar Mengelola Modal Kecil Agar Usaha Tetap Lancar

30 Sep 2019, Ditulis oleh Kezia Sabrina

5 Cara Pintar Mengelola Modal Kecil Agar Usaha Tetap Lancar

Siapa pun bisa memulai usaha dengan modal minimal. Percaya atau tidak? Daripada sekedar menebak dan berspekulasi, yuk kita coba lihat contoh langsungnya. 

Perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, Walmart, merupakan raksasa ritel yang mengoperasikan serentetan department store. Meski begitu, tahukah kamu bahwa korporasi besar ini berawal dari toko kecil saja? Mengutip majalah Entrepreneur, Sam Walton memulai toserba kecilnya di tahun 1945 tanpa punya modal pribadi yang cukup. Apa solusinya? Berkat pinjaman murah hati beberapa ratus juta dari ayah mertuanya sebagai modal awal, jaringan department store ini kemudian mampu berkembang pesat di tangannya.

University of the People menceritakan bahwa pendiri Starbucks, Howard Schultz, mengawali hidup dengan keadaan finansial yang rata-rata. Pertama di keluarganya, ia berkuliah dengan uang pinjaman serta gaji yang diperoleh dari kerja paruh waktu. Sebelum ia memulai toko kopinya sendiri, ia harus bekerja pada manajemen brand Starbucks sebelumnya serta berupaya menggalang dana lima ratus ribu dolar Amerika, atau sekitar tujuh miliar rupiah. Dengan pengelolaannya yang baik, manajemen Starbucks menjual unit ritelnya pada Howard dua tahun kemudian, sehingga lahirlah brand kopi mewah yang sukses mendunia ini.

Contoh lain yang lebih ekstrem datang dari dunia teknologi. Dalam sebuah artikel Investopedia, Bill Hewlett & Dave Packard memulai usahanya dengan modal 538 dolar Amerika atau sekitar Rp7.500.000,00 berupa uang tunai dan mesin bor tekan bekas. Usaha sederhana yang berawal di garasi kecil ini ternyata menjadi awal dari perusahaan komputasi bernilai miliaran dolar, Hewlett-Packard. Dijelaskan oleh Foundr, Sophia Amoruso mengembangkan modal beberapa ratus dolar menjadi penghasilan jutaan dolar melalui brand fashion online raksasa, Nasty Gal. Putus pendidikan kuliah dan bekerja di restoran cepat saji bukan berarti ia tidak bisa mendirikan dan mengepalai usaha startup legendaris di masa mudanya, serta mendirikan brand baru menggantikan Nasty Gal, yaitu Girlboss.

Kisah sukses dari titik nol bukan hanya ditemukan pada pelaku usaha di Negeri Paman Sam. Dihadapkan dengan kondisi pas-pasan semasa kecil, Yasa Singgih belajar untuk mencari penghasilan sejak usia belasan tahun. Pernah berbekal modal awal sekitar Rp700.000,00 saja, ia memulai bisnis mandirinya. Dalam tahun-tahun berikutnya, sebagaimana diulas oleh Finansialku, Yasa pun berjuang keras mengembangkan sejumlah usaha yang tidak terlepas dari jatuh bangun serta kerugian luar biasa. Kini, ia menjadi sosok di balik brand fashion terkemuka, Men’s Republic.

Tidak perlu banyak teori, kita biarkan saja cerita yang berbicara. Nyatanya, begitu banyak usaha yang mampu berhasil dari modal awal minimal serta perjuangan yang menguji mental. Latar belakang setiap pengusaha berbeda-beda. Masa awal kehidupannya tidak selalu bebas masalah, bahkan bisa saja dimulai dari titik terbawah. Keberhasilan sebuah usaha memang ditentukan oleh banyak faktor, namun salah satu faktor jelas yang berperan adalah keterampilan dalam mengelola modal, berapapun jumlah yang ada di tangan kita.

Tips Menjadikan Usaha Sukses Tanpa Berbekal Budget Besar

Memulai bisnis dengan modal yang sedikit jelas terkesan menantang. Pemilik usaha pasti sudah akrab dan pernah merasakan keraguan ini. Banyak pelaku usaha yang sering gelisah dan akhirnya tergoda untuk "batal" menjalankan ide bisnis mereka. Biasanya karena mereka sudah takut duluan kalau usahanya tidak akan bisa berjalan, apalagi bisa sukses. Meski begitu, bukan berarti hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Ada cara efektif untuk mengatur modal yang belum besar, namun bisnis tetap bisa langsung berjalan. Penasaran? Coba simak dulu beberapa tips berikut ini.

Tips #1: Gunakan Budget Secara Ketat

Prioritaskan penggunaan modal usaha kamu untuk membeli sejumlah perlengkapan utama serta bahan baku saja. Meskipun sulit, pilihlah hal-hal mendasar yang mendukung kelangsungan usaha. Jadi, untuk inventaris atau keperluan pendukung lainnya bisa dikurangi dulu untuk saat ini. Oleh karena itu, sebaiknya pelaku usaha dengan modal kecil mencari peluang bisnis yang tidak membutuhkan peralatan yang terlalu mahal.

Due memaparkan sejumlah tips untuk mampu menggunakan budget kecil yang kamu miliki. Pertama, kamu perlu menentukan angka anggaran atau budget yang realistis berdasarkan perhitungan yang jelas berdasarkan kebutuhan, kemampuan, serta tren yang ada. Budget yang ditetapkan sebaiknya tidak terlalu ketat agar mampu mengikuti kebutuhan usaha yang seringkali naik-turun. Satu caranya adalah dengan menyisakan sebagian dana usaha di luar alokasi spesifik sebagai langkah antisipatif. Kamu juga perlu menjelaskan budget usaha terhadap setiap orang yang terlibat dalam usaha serta tanggung jawab masing-masing, sehingga setiap orang berperan dalam efektivitas penggunaan dana yang dianggarkan. Seiring dengan perjalanan bisnis, kamu perlu mengevaluasi budget yang kamu tetapkan secara berkala dan memperbaharuinya sesuai kebutuhan. Dengan demikian, setiap rupiah penyokong usaha dapat bermanfaat, bahkan mendukung perkembangannya di masa mendatang.

Tips #2: Usahakan Jangan Berutang Dahulu

Di masa awal mendirikan usaha, seringkali ada dorongan dalam diri untuk meminjam uang, terutama jika modal bisnis yang dimiliki sangat kecil. Apakah kamu pernah merasakannya juga? Dalam bisnis apapun, arus kas akan terus berputar. Tidak jarang terjadi kesenjangan besar antara tagihan dan pemasukan kalau kamu tidak berhati-hati, apalagi dengan kemungkinan adanya pengeluaran tak terduga dan salah perhitungan. Duh, bisa-bisa seluruh bisnis kamu tenggelam nantinya!

Media digital business.com punya beberapa tips praktis yang bisa kamu coba untuk menghindari pinjaman uang di awal berbisnis, di antaranya tetap mempertahankan pekerjaan tetap sebagai sumber penghasilan, mencari partner atau investor usaha, menggalang dana dengan crowdfunding, atau juga mencari solusi yang bisa memangkas dana operasional secara drastis. Apapun solusi yang kamu gunakan, ingatlah bahwa kamu hanya boleh berutang jika penghasilan sudah terhitung stabil untuk mampu membayar angsuran bulanannya. Jadi, tahan diri dulu ya!

Tips #3: Pegang Prinsip Berhemat 

Berhemat terkesan sepele, tapi dalam kaitannya dengan bisnis, kamu juga perlu menghemat semua uang yang kamu bisa secara lebih cerdas. Prinsip ini dimulai dengan model bisnis awal kamu, yaitu bisnis menggunakan biaya awal yang sangat sedikit dengan kamu sebagai sumber tenaga kerja utama. Tidak sedikit pula pelaku usaha yang menggunakan model ini untuk memulai usahanya, namun sebagai awalan inilah model yang paling efisien serta logis. Karenanya, kamu perlu mampu menghadirkan produk dan pelayanan dengan kualitas terjaga serta memegang teguh prinsip berhemat. Dari sini, perlahan usaha kamu akan berdiri stabil, sehingga bisa berkembang dan sukses meraup keuntungan yang lebih besar.

Kebiasaan berhemat memerlukan pola pikir yang dibenahi. Langkah pertama yang bisa kamu ambil adalah memahami pola pikir kamu terhadap uang. Sebuah artikel dari Mint menjelaskan bahwa mungkin saja kita belum memahami pengaruh pola pikir ini terhadap cara kita mengambil keputusan. Coba sadari pikiran yang seringkali muncul ketika membuat keputusan terkait keuangan, sehingga kamu bisa membangun pola serta kebiasaan yang lebih baik terkait keuangan. Selain itu, hindari membandingkan diri dengan orang lain. Bisa saja mereka memiliki tabungan atau modal usaha yang lebih mumpuni, namun setiap orang memiliki perjuangannya masing-masing yang mungkin tidak kamu ketahui. Lebih baik energi kamu difokuskan terhadap hal-hal yang memang dapat kamu kendalikan, seperti melakukan evaluasi diri serta membangun kebiasaan yang tepat untuk mampu mencapai tujuan pribadi. Chime turut menekankan pentingnya waktu dalam hidup kita. Waktu adalah aset paling berharga yang kita miliki karena tidak dapat ditambah maupun diulang. Ketimbang fokus pada budget minimal saja, alihkan perhatian kamu pada waktu yang jauh lebih berharga. Terakhir, di setiap langkahmu, jangan lupa bersyukur. Pola pikir yang positif mampu menghadirkan semangat baru setiap harinya untuk berupaya lebih keras lagi mewujudkan usaha yang sukses.

Tips #4: Siapkan Mental Jika Belum Sukses dan Punya Gaji di Tahun Pertama

Belum berpenghasilan besar di tahun pertama usaha tidak berarti kamu gagal. Setiap pelaku usaha perlu sadar bahwa usaha dengan modal kecil akan punya risiko balik modal yang memakan waktu agak lama. Kamu harus bersiap untuk menerima sedikit atau bahkan tidak ada gaji untuk tahun pertama berbisnis. Tidak jarang pelaku usaha baru berhasil merasakan keuntungan setelah dua atau tiga tahun dalam bisnis, bahkan mungkin butuh waktu sekitar lima tahun untuk berhasil sukses dan stabil. Meski begitu, kamu tidak perlu langsung takut dan mundur. Sebaliknya, pastikan berapapun pendapatan dari usaha tetap bisa dialokasikan untuk biaya operasional, penambahan modal, serta membayar upah karyawan.

Punya bisnis yang sukses tidak akan terwujud dalam semalam, malah lebih mirip dengan lari maraton yang panjang. Butuh napas dan kesabaran yang besar, namun bukan berarti mustahil terwujud. Seperti kata pemimpin bisnis ritel Zappos, Tony Hsieh, kejarlah visinya ketimbang uangnya. Kelak uangnya yang akan mengikuti kamu.

Tips #5: Manfaatkan Teknologi Gratis

Siapa bilang butuh biaya besar untuk mengaplikasikan teknologi dalam menjalankan usaha? Dengan perkembangan teknologi masa kini, mudah bagi pelaku usaha untuk meluncurkan bisnisnya dengan begitu banyak aplikasi gratis yang dapat memudahkan operasional bisnis. Kamu dapat memanfaatkan berbagai jenis aplikasi, mulai dari aplikasi e-commerce, media sosial, pencatatan budget dan cash flow, ruang kolaborasi virtual, hingga aplikasi pengelolaan usaha serbaguna seperti Qasir. Dengan demikian, modal kecil tidak lagi jadi kendala untuk menjalankan usaha secara efisien dan tetap memberikan pelayanan optimal bagi pelanggan.

Nah, inilah lima cara praktis dan mendasar untuk mengelola usaha dengan modal kecil. Memiliki bisnis sendiri bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi, asalkan kamu punya kemauan untuk mencoba serta strategi yang cerdas. Mengutip pebisnis perempuan ternama, Sara Blakely, “Kegagalan tidak lebih dari cara kehidupan untuk mengarahkan kita kembali ke haluan yang tepat. Kegagalan bukan melekat pada hasilnya, melainkan pada pilihan tidak berusaha sama sekali.”

Jadi, tinggalkan segala pikiran dan kebiasaan yang membuatmu tidak berkembang, ya! Lebih baik kita cari strategi yang jitu untuk membuat usaha mampu berkembang pesat serta sukses di masa depan. Selamat mencoba!

Share artikel ini