Tips
Ingin Tahu Produk Paling Laku dan Kurang Laku? Manfaatkan Backoffice Qasir!
Saat memulai usaha, ada beberapa hal yang perlu kamu cermati. Salah satunya, mengetahui pangsa pasar. Pangsa pasar adalah bagian dari pasar yang dikelompokan berdasarkan segmennya, seperti tingkat penghasilan, usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status sosial. Jika produk yang kamu jual tidak memiliki pangsa pasar, maka akan sulit untuk mengembangkan usaha.
Lalu, bagaimana mengetahui agar produk kita laku dan diminati atau tidak oleh masyarakat? Caranya cukup melakukan tes atau riset pasar. Sebelum menjual produk usahakan untuk melakukan riset terhadap pasar. Ini dilakukan untuk menentukan bentuk pemasaran yang tepat bagi bisnis. Sekaligus mencari tahu berbagai peluang yang ada.
Sebuah usaha akan sulit bertahan tanpa melakukan riset pasar. Pasalnya usahawan belum tahu trend dan peluang usaha tanpa melakukan riset. Riset pasar artinya mengumpulkan data informasi yang menjadi sasaran produk. Data tersebut berupa peluang usaha, kebutuhan pasar, tantangan hingga informasi kompetitor/pesaing. Setelah data terkompul, kamu dapat mengetahui analisis akan tren produk, segmen pasar hingga posisi bisnis di tengah persaingan kompetitor.
Dengan demikian, kamu bisa mengetahui mana produk yang laku atau tidak. Tes pasar ini dapat dilakukan dengan cara praktis. Caranya dengan memanfaatkan iklan melalui platform digital. Kamu bisa memanfaatkan iklan Facebook, Google Adwords, Instagram, dan lain sebagainya.
Setelah mengiklankan produk, kamu bisa melihat report dari iklan yang tayang. Hasilnya berupa laporan/report segmentasi pasar, reputasi brand, target audiens hingga competitor produk lain. Nah, dengan mendalami target audiens, kamu bisa mengetahui produk yang disukai dan dibutuhkan konsumen. Jika segmentasi pasar sudah diketahui dengan jelas, usahawan bisa memproduksi barang/jasa yang memang dibutuhkan.
Selain platform digital, ada lagi cara lain mengetahui produk laku atau tidak di pasaran. Kamu bisa membuka marketplace, seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan sejenisnya. Cek saja produk terlaris pada fitur aplikasi marketplace. Beberapa detik kemudian, produk yang sedang trending akan muncul. Begitu mudah bukan riset pasar ini?
Selain itu, ada faktor penyebab produk kita laku atau tidak, yaitu dari sisi harga, spesifikasi produk, dan promosi. Lebih jelas, Qasir akan bahas satu per satu ya.
1. Harga Produk
Ingin produk laku? Pastikan penetapan harga produk sesuai dengan daya beli masyarakat. Harga produk memang menjadi poin utama yang dipertimbangkan konsumen. Jika menetapkan harga produk yang terlalu mahal khawatirnya pembeli tidak berminat.
Apalagi kompetitor lain menjual harga lebih rendah dari produk kamu. Usahawan juga harus pintar menentukan harga produk di pasaran. Jika mematok harga terlalu tinggi. Tentu jumlah penjualan produk lebih sedikit karena julah konsumen yang rendah. Saat produk masih kurang laku maka penurunan harga produk pun perlu dipertimbangkan.
2. Spesifikasi Produk
Produk yang ditawarkan tidak laku bisa jadi karena produk kurang jelas. Usahawan perlu memberikan informasi produk yang detail. Misalnya, deskripsi produk, fungsi produk, manfaat produk, harga jual, dan sebagainya. Jadi, konsumen paham terhadap produk yang kamu tawarkan.
Jika ulasan tentang produk tidak jelas. Konsumen kurang tertarik terhadap produk karena tidak memiliki gambaran yang jelas. Ini bisa menjadi faktor penyebab produk kurang laku sehingga volume penjualan produk rendah.
3. Promosi
Kamu bisa melakukan promosi melalui sosial media. Uploadlah foto produk terbaik. Jangan lupa berikan konten yang menarik sehingga bermanfaat untuk konsumen. Jika konten yang diberikan bermutu maka perlahan konsumen akan berdatangan. Selain itu, berikan promo menarik dan hadiah kepada pelanggan. Dengan demikian, pelanggan juga loyal terhadap produk yang kamu jual.
4. Positioning Produk
Produk kamu masih kurang laku? Coba deh perhatikan positioning produknya. Produk yang dijual sebaiknya unik dan memiliki ciri khas. Produk yang tampak berbeda mampu menarik perhatian konsumen. Positioning produk harus jelas sehingga konsumen aware daripada menggunakan produk pesaing.
Ternyata segitu pentingnya ya mengetahui produk yang laku dan tidak di pasaran. Lalu bagimana dengan kamu? Sudahkah memantau satu per satu produk di tokomu? Atau ingin tahu produk laku dan kurang laku?
Jika produk yang dijual banyak. Pasti susah kan memantau satu per satu? Terutama usahawan retail dan online shop. Pantau produk penting untuk pengembangan usaha dan menentukan saat restock. Gimana caranya pantau produk?
Semua masalah kamu akan teratasi kalau kamu pakai aplikasi kasir, Qasir. Pasti tahu kan aplikasi kasir yang satu ini. Aplikasi kasir POS, Qasir, menyediakan apa yang dibutuhkan usahawan. Kamu bisa melakukan monitoring toko termasuk produk yang kamu jual, lho!
Caranya, masuk ke fungsi monitoring Backoffice melalui www.qasir.id atau masukkan URL subdomain tokomu. Fungsi monitoring pada dashboard ini berguna untuk melihat laporan keuangan bisnis secara rinci. Bahkan kamu bisa melihat laporan keuangan semua outlet. Tinggal klik outlet yang ingin kamu lihat laporan keuangannya.
Pada menu laporan ada beberapa pilihan di antaranya sebagai berikut:
1. Ringkasan Penjualan
Ringkasan berisi total penjualan kotor, total penjualan bersih dan jumlah keuntunganmu. Untuk mendapatkan ringkasan laporan maksimal 30 hari terakhir, kamu bisa menggunakan Qasir Free. Namun jika kamu perlu laporan ringkasan penjualan yang lebih lama, kamu harus berlangganan Qasir Pro dengan biaya hanya Rp1000 per hari.
2. Produk Terlaris
Mengetahui produk terlaris dan kurang laris sangat penting untuk menentukan langkah kamu selanjutnya dalam mengisi stok produk yang bersangkutan. Ini juga penting untuk memnentukan strategi bisnis atay utuk pengembangan produk. Fitur ini juga kamu bisa dapatkan secara gratis di Qasir Free.
3. Penjualan Per Produk
Pada fitur penjualan per produk, kamu bisa mengetahui jumlah produk yang terjual sekaligus rincian nama produknya. Untuk laporan detail seperti ini dan laporan selanjutnya, khusus untuk Pengguna Pro.
Pelajari perbedaan laporan pada Qasir Free dan Qasir Pro di sini.
4. Penjualan Per Kategori
Pada fitur penjualan per kategori, rincian total penjualan dapat dilihat per kategori termasuk beban pajaknya.
5. Penjualan Per Merek
Pada fitur ini, kamu bisa melihat laporan berdasarkan merek, jumlah, dan nominal yang telah terjual. Termasuk total pajak yang kamu bebankan pada merek tersebut.
6. Laporan Pajak
Pada laporan keuangan pajak, kamu bisa mengetahui total pajak pada toko kamu. Misalnya, total PPN dan total pajak lainnya.
7. Laporan Pelanggan
Laporan pelanggan dapat dilihat berdasarkan Total Kunjungan dan Total Transaksi dari pelanggan tersebut. Dengan demikian, kamu mengetahui mana pelanggan yang loyal. Kamu juga bisa mengetahui detail transaksi pelanggan baik yang lunas atau kasbon.
8. Laporan Pegawai
Pada Laporan Pegawai, kamu bisa melihat kontribusi pegawai kamu terhadap transaksi yang ada di took. Jika ada yang tidak sesuai dalam transaksi ataupun stok produk. Kamu bisa mengeceknya berdasarkan akun pegawai yang login pada saat itu.
9. Metode pembayaran
Kamu bisa mengetahui total transaksi berdasarkan metode pembayarannya. Kamu bisa memastikan pembayaran jenis apa yang cocok atau paling di sukai pelanggan. Mulai dari pembayaran tunai, non-tunai, ataupun non-tunai digital.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang fungsi monitoring pada Backoffice, klik link ini.
Masih ada lagi manfaat menggunakan monitoring Backoffice melalui www.qasir.id. Kamu juga bisa lho melihat laporan Riwayat Transaksi. Apa sih Riwayat transaksi? Riwayat transaksi ini mencangkup detail dari total penjualan kotor, jumlah transaksi, status transaksinya, nomor struk, waktu transaksi, metode pembayaran, outlet yang melakukan transaksi serta nama pegawai. Tinggal searching saja sesuai data penjualan yang ingin kamu cari! Jadi sekarang kamu bisa dengan mudah mengetahui mana produk yang laku dan kurang laku kan? Yuk install aplikasi POS Qasir dengan klik link ini.
Baca juga:
-
Penghasilan bulanan, lebih baik ditabung atau diputar jadi usaha?
-
Jangan pakai feeling! Yuk, mulai catat pemasukan dan pengeluaran