Tips
Tips Memilih Bisnis Franchise Bagi Usahawan Pemula
Bisnis franchise semakin menjamur di Tanah Air. Sistem waralaba ini mulai dikenal di Indonesia pada tahun 50-an dan terus berkembang hingga sekarang.
Franchise yang masih menjadi primadona adalah seputar food and beverages.
Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Levita Supit, seperti dilansir Kontan mencatat, waralaba bidang food and beverages merupakan salah satu usaha yang bisa bertahan di tengah sulitnya masa pandemi Covid-19.
"Bisnis ini masih tetap survive, karena masih bisa melakukan penjualan take away atau delivery. Bisnis ini pun berkembang dengan semakin banyaknya pemain di bidang food and beverages," kata Levita, Sabtu 20 Januari 2021.
Kamu bisa melihat sendiri di pinggir jalan, di lapak kemitraan minimarket, sejumlah bisnis franchise masih bercokol.
Kisah sukses dalam membangun usaha waralaba dibagikan Rosie Pakpahan, pemilik Tahu Jeletot Taisi.
Menurut dia, butuh kerja keras dalam membangun usahanya tersebut. Tetap saja, dia tak menyangka usahanya itu bisa berkembang luas dengan sistem franchise.
Saat berbincang dengan Qasir, Rosie mengungkapkan, ide membangun bisnis ini berasal dari makanan favoritnya, gorengan serta hobinya memasak. Pembuatannya pun mudah dan tak terlalu banyak biaya.
Namun, dia ingin membuat gorengan yang lain daripada yang lain.
"Awal bikin Tahu Taisi, hanya terpikir ingin membuka usaha yang mudah dan menyenangkan, juga disukai banyak orang," sebut Rosie memulai cerita.
"Awalnya dari hobi. Lalu, saya berpikir ingin membuat makanan gorengan yang dikemas kekinian. Siapa sih orang yang menolak gorengan? Pasti kan banyak orang suka sama gorengan, apalagi tahu isi. Selalui disukai oleh banyak kalangan. Enggak kenal musim. Harga juga terjangkau," lanjut dia.
Namun, lambat laun, banyak yang menanyakan cara menjalin kemitraan dengannya. Dia pun akhirnya mempertimbangkan untuk membuka sistem waralaba.
Terlebih, sistem ini memungkinkan seorang pengusaha untuk melebarkan sayap tanpa keluar modal banyak dari kantongnya sendiri.
"Sempat ragu sih ada. Tapi, ya sudah saya coba untuk maju saja. Ternyata bisa sampai jadi franchise seperti ini," kata Rosie.
Dia mengungkapkan, kesuksesan membangun Tahu Jeletot Taisi disebabkan oleh kenekatannya. Selain itu, dia memacu diri untuk kreatif. Salah satunya dengan menambahkan beberapa varian baru tahu isi buatannya. Jika biasanya tahu isi berisi tauge atau potongan kol, Rosie menambahkan jamur.
"Fokus. Terus berkreasi dan berinovasi. Fokuslah dengan apa yang kalian kerjakan. Jangan ikut-ikutan tren. Kalau bisa, kita yang harus membuat tren baru," tutur dia.
Rosie menekankan membangun usaha harus dilakukan sepenuh hati. Jika kamu menjalaninya dengan suka cita, hasilnya bakal baik.
"Lakukanlah dengan suka cita tanpa ada beban, teruslah berkreasi. Jika kita melakukan pekerjaan dengan suka cita, hasilnya pasti baik. Jangan takut gagal. Kalau gagal, coba lagi. Usaha terus sampai akhir," ujar Rosie.
Setelah menyimak kisah Rosie, mari kita kupas seluk beluk bisnis waralaba.
Sebenarnya, apa sih bisnis franchise atau waralaba itu?
Melansir dari Investopdia, franchise atau waralaba adalah sebuah format bisnis yang dituangkan dalam suatu perjanjian antara franchisor sebagai pemilik hak intelektual, brand, logo dan sistem operasi dan franchisee sebagai penerima (konsep, sistem, penemuan, proses, metode/cara/HAKI, logo, merek).
Untuk itu, royalty fee wajib dibayarkan oleh franchisee (pembeli waralaba) kepada franchisor (pemilik waralaba) sesuai yang diperjanjikan. Berapa besarannya? Itu tergantung dengan jenis usaha serta perhitungan dari franchisor yang mencakup aspek feasibility atau kelayakan suatu usaha franchise. Namun, besarnya royalty fee yang wajar berkisar 1-12%.Nah, untuk usahawan pemula, kamu bisa mencoba menjadi franchisee terlebih dulu.
Lalu, apa keuntungan berbisnis franchise?
1. Kamu bisa berbagi biaya dengan franchisor dengan risiko yang relatif rendah.
2. Kamu juga bakal memperoleh kesempatan untuk memasuki sebuah bisnis baru dengan cara cepat, biaya lebih rendah namun, produk atau jasa yang bakal kamu jual telah teruji.
3. Selama menjalankan bisnis franchise, franchisee akan menerima bantuan manajerial secara berkala. Misal dalam hal pemilihan lokasi bisnis, desain fasilitas, prosedur operasi, pembelian, dan pemasaran.
Tips Memilih Franchise untuk Pemula
Pemiliki franchise Tahu Jeletot Taisi Rosie Pakpahan membagi tips untukmu dalam memilih usaha franchise.
Pertama, pilih bidang atau produk yang kamu suka. "Saat memulai bisnis franchise, lebih baik pilih yang kamu suka. Jadi, kamu akan menjalankannya dengan senang," kata Rosie.
Selain itu, kamu harus memperhatikan sejumlah hal seperti Qasir rangkum di bawah ini:
1. Pilih produk atau jasa yang dibutuhkan banyak konsumen.
Kamu mulai bisa memilih franchise yang dibutuhkan banyak orang. Misalnya, di tengah pademi Covid-19 banyak orang yang senang belanja online, kini franchise ekspedisi menjamur.
2. Pilih franchise yang diminati banyak orang dan memiliki pilihan produk beragam.
Makanan atau minuman kekinian tengah viral. Kamu bisa memilih kopi kekinian, boba atau ayam geprek untuk dijadikan franchise usaha kamu. Pastikan juga franchise yang kamu bidik memiliki produk beragam.
3. Jangan dulu tergiur keuntungan, pahami risikonya.
Jika kamu banyak membaca keuntungan besar dari seseorang dengan bisnis franchise, jadikan itu sebagi motivasi. Jangan mudah tergiur dengan keuntungannya. Ingat, kamu harus tahu risiko bisnis yang akan kamu jalani.
4. Cari yang simpel dan tidak terlalu membutuhkan banyak tenaga kerja.
Ini akan menghemat biaya operasionalmu. Modal awal pun tak terlalu besar sehingga mengurangi risiko-risiko.
5. Cek latar belakang franchise pilihanmu.
Sebelum memilih franchise, kamu perlu memastikan perusahaan itu memiliki reputasi yang baik. Jangan sampai kamu berurusan dengan franchisor yang curang. Kamu bisa mengecek testimoni dari franchisee lainnya BossQ.
6. Mengevaluasi biaya
Sama seperti bisnis lainnya, ada biaya awal untuk memulai bisnis yang kamu jalankan. Kamu harus memperhitungkannya dengan cermat. Jangan sampai lebih banyak biaya daripada laba.
Lebih baik berhati-hati daripada menyesal kemudian bukan?
Risiko dalam Franchise
Layaknya bisnis lainnya, usaha franchise tak selalu untung. Oleh karena itu, kamu harus menyiapkan diri untuk risiko terburuk.
“Awal membuat franchise pasti ada jatuh dan bangunnya. Jika kamu ingin bisnis franchise kamu harus menyiapkan diri untuk kehilangan uang modal jika bisnis ini tidak berjalan dengan baik. Atau jika kamu bertemu dengan franchisor nakal. Itu jika terjadi dalam kasus tertentu dan terburuk,” imbuh Rosie.
Apa saja risiko-risiko itu?
1. Risiko kehilangan uang.
Para franchisee umumnya harus membayarkan franchise fee sebagai persyaratan utama membeli franchise. Franchise fee bersifat non-refundable. Artinya, tidak dapat ditarik atau diambil kembali setelah dibayarkan. Franchisee harus siap menghadapi rosiko kehilangan sejumlah uang yang telah dibayarkan jika ternyata franchise yang dibelinya gagal di tengah jalan.
2. Siap diatur secara ketat oleh franchisor.
Tidak sedikit franchisor yang menentukan secara sepihak aturan main dalam berbisnis, misalnya lokasi usaha, bentuk desain outlet, produk-produk atau jasa yang boleh dijual, resep dan bahan baku serta cara kamu mengelola usaha.
3. Produk jenuh.
Semua produk memiliki life circle. Tidak selamanya produk yang ditawarkan dalam bisnis franchise diminati oleh konsumen. Ada kalanya mengalami penurunan, bahkan ditinggalkan konsumen.
4. Franchisor curang.
Kamu harus berhati-hati terhadap sikap curang franchisor yang mencari untung sepihak. Oleh sebab itu, investigasi tentang kemampuan dan nama baik franchisor dalam memberikan dukungan jangka panjang adalah sangat penting. Franchisor yang baik akan membantu dan memberikan dukungan kepadamu.
Kamu juga bisa bergabung dalam ekosistem Qasir untuk mendapatkan akses ke jaringan pemilik waralaba yang terpercaya.
Jika kamu perlu informasi lebih lanjut tentang membeli usaha waralaba, atau kamu pemilik waralaba yang ingin mendapatkan pembeli lebih banyak, hubungi tim Franchise kami melalui WA di sini.
Baca juga:
-
Kebingungan yang Sering Dihadapi UMKM Saat Pertama Kali Pakai POS Qasir
-
Berniat Buka Usaha Warung Mi Instan? Cek Dulu Modal hingga Hambatannya Yuk!