Tips
Trik Psikologi Marketing yang Bisa Kamu Terapkan untuk Usahamu
Kamu merasa stuck dalam marketing untuk memasarkan produk atau jasamu? Kalau begitu, coba dengan memakai cara ini. Psikologi marketing namanya.
Para ahli menyebut, sesungguhnya sales psychology merupakan alat yang powerful dalam mendukung marketing. Tak heran, ada ungkapan, strategi pemasaran seorang pengusaha belum sempurna bila tak paham psikologi marketing.
Kenapa?
Sebab, psikologi marketing bakal membantu usahawan memahami motif-motif yang mempengaruhi emosi serta tindakan konsumen dalam memandang suatu produk atau jasa yang ditawarkan. Motif-motif inilah yang bisa kamu manfaatkan untuk menyusun strategi pemasaran.
Forbes menyebut, banyak hal yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan seseorang untuk membeli sesuatu. Dua di antaranya, komponen emosional dan psikologis.
Emosi sendiri berperan besar mempengaruhi calon pembeli bertindak dan bereaksi.
Pada intinya, membangkitkan emosi konsumen, dapat menciptakan hubungan yang mendalam antara mereka dengan produk, jasa atau brand kita.
Jika hubungan ini telah terjalin, mereka akan percaya dan cepat mengambil keputusan untuk membeli apa yang kita tawarkan dengan cepat.
Alasan Konsumen Membeli
Okezone--mengutip Solusik--mengungkap, pada dasarnya, ada 3 alasan seseorang membeli suatu produk atau jasa. Pertama, butuh (produk yang berupa kebutuhan/needs). Kedua, karena ingin (hasrat/passion). Terakhir, karena ketakutan-ketakutan tertentu dan membutuhkan jaminan (fear).
Prinsip Psikologi Pemasaran
Canva menyebut ada 5 prinsip psikologi pemasaran yang umum digunakan.
1. Prinsip timbal balik
Prinsip ini didasarkan pada gagasan, jika suatu merek melakukan yang baik untukmu, kemungkinan besar kamu akan membalas budi, dan meningkatkan kerja sama di masa depan.
2. Teori Kesenjangan Informasi
Teori ini menyatakan, ketika seseorang memiliki kesenjangan dalam pengetahuan, namun dihadapkan pada topik yang menarik minatnya, mereka akan mencari tahu apa itu.
3. Teori Kelangkaan
Gagasan ini menunjukkan manusia menempatkan nilai lebih pada hal-hal yang mereka yakini langka, dan menempatkan nilai lebih rendah pada sesuatu yang mudah diakses.
4. Teori Bukti Sosial
Teori ini berkaitan dengan fakta, manusia lebih mempercayai produk ketika mengenal orang lain yang dapat memvalidasi nilainya.
5. Pemasaran Keengganan Rugi
Teori ini menunjukkan kebanyakan orang lebih memilih untuk menghindari kerugian dibandingkan dengan memperoleh keuntungan.
Kelima teori ini dapat dijabarkan dalam sejumlah trik psikologi marketing untuk usahamu, Usahawan. Ada 10 trik yang Qasir rangkum dari berbagai sumber khusus untukmu.
Trik Psikologi Marketing
1. Memberikan Tester
Tentu kamu sering melihat dong, penjual makanan, minuman, kosmetik, yang menyediakan tester untuk dicicipi atau digunakan pengunjungnya.
Kumparan.com menyebut, tujuan dari trik ini adalah supaya pengunjung yang telah menerima dan menggunakan tester itu akan merasa sungkan dan akhirnya membeli.
Hal ini sesuai dengan psikologis orang Indonesia yang murah merasa tidak hati. Oleh karena itu, setelah mencicipi atau merasakan tester, biasanya para pengunjung memutuskan membeli produk tersebut.
2. Musik di Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan, seperti mal biasanya memutarkan musik sepanjang waktu. Musik itu terkadang bahkan sudah terdengar dari tempat parkir.
Musik diputar dengan tujuan untuk membuat pengunjung nyaman. Ketika nyaman, mereka akan betah berlama-lama di mal dan dengan harapan berbelanja lebih banyak.
Musik yang diputar biasanya musik dengan melodi menenangkan atau lagu-lagu hits pada saat itu. Bila mendekati hari besar keagamaan, pusat perbelanjaan akan memutar musik yang sesuai dengan momen tersebut.
Tak heran, ketika berada di pusat berbelanjaan, tak terasa waktu berlalu dengan cepat ya.
3. Hadiah
Siapa yang tak suka hadiah? Hipwee menyebut, konsep Reciprocity ini dikenalkan oleh Dr Robert Cialdini, seorang psikolog dan profesor serta penulis buku.
Menurut dia, konsep ini cukup sederhana, di mana jika seseorang melakukan sesuatu untukmu maka secara natural kamu juga ingin melakukan sesuatu untuk mereka.
Hadiah yang diberikan tidak selalu harus yang “wah”. Hadiah-hadiah sederhana seperti produk atau kantong belanja, bisa digunakan. Terlebih ketika kamu memberikannya sebagai surprise sebelum berbelanja. Ini akan menimbulkan perasaan bahagia pada calon customer. Prinsipnya, mirip dengan pemberian tester.
4. Bermain dengan Warna
Masih melansir dari Hipwee, dalam sebuah penelitian, seseorang bahkan akan mengubah pemikiran terhadap sebuah produk dalam 90 detik dan 62-90 persen di antaranya karena warna.
Oleh karena itu, ada baiknya kamu mulai mempelajari psikologi warna. Misal, warna apa ya yang bisa menggugah selera makan seseorang?
5. Godaan Upsize
Jika kalian membeli minuman di kedai, mereka menyediakan beberapa ukuran dengan harga yang tak jauh beda.
Harga yang tak terpaut jauh, membuat orang tergoda untuk membeli ukuran yang lebih besar. Apa yang terjadi? Tanpa disadari, mereka mengeluarkan uang lebih untuk membeli produk tersebut.
6. Kesan Urgensi
Salah satu teknik ampuh dalam psikologi marketing adalah menciptakan kesan urgensi supaya calon konsumen lekas membeli atau menggunakan produk/jasamu.
Teknik ini dipercaya sebagai teknik yang jarang gagal meski sudah sering diterapkan.
Hipwee menyebut, selain mengatakan jumlah yang terbatas, penggunaan batasan waktu juga bisa dilakukan. Misalnya jika diterapkan dengan kalimat, penawaran khusus hari ini atau diskon untuk sekian pembelian pertama.
Kalimat ini membuat calon konsumen memiliki urgensi untuk membeli saat itu juga.
7. Label Limited Edition
Intinya, prinsip ini sejalan dengan rumus penawaran dan permintaan, di mana semakin jarang, maka akan semakin bernilai.
Tidak ada orang yang suka jika memiliki barang sama dengan banyak orang bukan? Apa jadinya jika memakai kaos yang sama persis dengan seseorang dalam ruang yang sama?
Pembeli menginginkan suatu barang yang sebisa mungkin hanya dimiliki oleh mereka sendiri minimal tak banyak orang yang menyamainya.
Oleh karena itu, tulisan limited edition akan mengelitik minat belanja seseorang, khususnya bagi mereka yang fanatik terhadap brand tersebut.
Hipwee menyebut, kelangkaan akan mendorong konsumen untuk membeli, mengumpulkan, atau mendapatkan sesuatu dengan persepsi mereka tidak akan mendapatkannya lagi di masa depan.
Untuk menjangkau konsumen seperti ini, ciptakan konsep kelangkaan. Misal, produk yang kamu tawarkan ada 100 buah. Namun karena permintaan yang sangat banyak, kini tinggal tersisa 5 buah. Promosikan dengan gimik, mereka yang mendapatkannya adalah orang yang beruntung.
Terlebih, ada yang menganggap kelangkaan adalah harga diri.
8. Gugah Rasa Ingin Tahu
Para marketer sering menggunakan teori ini dalam konten dan pemasaran di media sosial. Kamu dapat mempraktekkan teori ini dengan cara menerbitkan tulisan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan calon pembeli.
Contohnya, dengan menulis tips and trick. Kata kunci yang bisa kamu gunakan antara lain, "Cara", "Trik”, “Rahasia” atau “Tips”.
Tulisan dengan judul-judul ini dapat digunakan untuk membangkitkan rasa ingin tahu seseorang yang ingin mengisi kesenjangan pengetahuan dengan mengklik tulisanmu.
Namun, ingat, jangan menggunakan judul click-bait alias tidak sesuai dengan isi tulisan atau menyesatkan.
Teknik ini bisa kamu gunakan dalam media sosial usahamu.
Sekarang sudah tahu trik psikologi marketing kan? Nah, tunggu apalagi?
Baca juga: