Tips
Cara Mudah Memulai Bisnis Wedding Organizer
Wedding Organizer merupakan salah satu bisnis yang banyak diminati orang dan akan selalu ada ‘pasarnya’. Kendati musiman, terkadang ramai sekali seperti pada bulan Syawal, dan terkadang sepi. Selama masih ada orang yang menikah, maka bisnis ini akan selalu jalan. Bisnis ini memang bisa dikatakan cukup kompleks dengan begitu banyak hal yang harus diurus, namun menjanjikan profit yang tinggi.
Apa sih itu Wedding Organizer?
Sebenarnya wedding organizer memiliki arti harfiah sesuai dengan arti per katanya. Wedding memiliki arti pernikahan dan organizer adalah pihak yang mengorganisir. Sehingga wedding organizer adalah pelaksana yang mengatur dan memastikan pernikahan berjalan dengan baik.
Semua aspek akan diatur oleh pihak wedding organizer, seperti pemeriksaan vendor, MUA, catering, dekorasi, lokasi, merancang anggaran, tatanan acara, hingga memastikan acara berlangsung lancar saat hari H pernikahan.
Terdengar menantang sekaligus menarik untuk dicoba ya. Nah buat kalian yang ingin mencobanya ada beberapa tips memulai bisnis wedding organizer nih!
Tips Memulai Bisnis Wedding Organizer
1. Pelajari soal wedding organizer terlebih dahulu
Jangan lupa untuk belajar terlebih dahulu. Kalian bisa belajar mengenai wedding organizer ini di berbagai pelatihan online dan offline. Selain melalui pelatihan, kalian bisa mempelajari ilmu-ilmu marketing melalui buku.
Setelah mendapatkan ilmunya, kalian bisa lebih mudah untuk merencanakan bisnis kalian dengan lebih detail. Tentukan apa tujuan bisnis kalian, target marketing, hal-hal operasional, juga kembangkan identitas brand kalian. Bisa dengan membuat logo dan nama brand usahamu.
2. Menentukan Target Marketing
Sama seperti bisnis lainnya, sebelum memulainya kalian harus tau siapa target marketing kalian. Karena tidak semua orang membutuhkan wedding organizer, kita harus selektif memikirkan sasaran marketing kita.
Pertama kalian bisa menentukan target marketing kalian berdasarkan segmen ekonomi masyarakat yang mau disasar. Apakah kalangan ekonomi atas, menengah, bawah? Dari situ kita bisa menentukan budaya atau adat pernikahan yang biasa dipakai, selera make up, budget, hingga dekorasi.
Ketika kita sudah menentukan target marketing yang perlu kalian lakukan sisanya adalah membuat strategi bisnisnya.
3. Membangun tim yang kuat untuk bisnis wedding organizer
Ada banyak sekali aspek untuk mendukung bisnis wedding organizer, yang mana akan kesulitan jika kalian kerjakan sendiri. Kalian memerlukan satu tim yang berisi orang-orang yang bisa kalian percaya, andalkan, namun tidak terlalu terikat secara emosional. Hal ini untuk menghindari dari perasaan pribadi yang bisa mempengaruhi jalannya bisnismu.
4. Bangun jaringan dengan berbagai vendor
Jika kalian sudah memperkuat internal bisnis, mempunyai ilmu yang cukup, menentukan target marketing, serta tim yang solid. Maka selanjutnya yang kalian perlukan adalah membangun koneksi di luar, alias membuat kerjasama bisnis.
Wedding organizer tak akan berjalan tanpa adanya vendor-vendor untuk mengatur setiap aspek untuk pernikahan. Seperti vendor catering, make up pengantin, kostum, fotografer, videografer, MC, sound system, gedung, hotel, dan lain sebagainya. Kamu bisa memulainya dengan melakukan research terhadap harga, kualitas, style setiap vendor, yang mana ini akan memakan waktu lama namun sangat krusial ketika kamu membangun bisnis wedding organizer.
5. Buat portofolio dan lakukan promosi bisnis wedding organizer!
Semua sudah kamu persiapkan, sekarang waktu yang tepat untuk mencari pelanggan. Pertama-tama cara yang sangat klasik tapi berhasil adalah memulainya dari orang-orang terdekat. Orang-orang terdekat yang percaya kepada kita ini tentunya menjadi pisau bermata dua jika kita tidak memberikan pelayanan yang bagus.
Maka dari itu, sebaiknya kita memaksimalkan performa kita untuk mendapat ‘trust’. Karena jika pelayanan kita apik, maka dengan sendirinya orang tersebut akan mempromosikannya kepada orang lain.
Hal yang tidak kalah penting lainnya adalah membuat portofolio dari acara tersebut. Portfolio berupa testimoni, foto-foto acara, videografi, yang bisa kalian pajang di katalog offline, maupun online. Kalian juga bisa menggunakan social media untuk mempostingnya, sekalian untuk branding dan mempromosikan bisnis wedding organizer kamu.
6. Bikin paket spesial yang diminati oleh calon customer
Jangan lupa untuk membuat paket spesial yang unik tapi memiliki peluang besar disukai oleh calon customer kamu. Seperti membuat beberapa paket custom. Tak hanya itu, kalian juga bisa membuat bonus dan beberapa promo menarik untuk meningkatkan kepuasan klien.
7. Modal untuk Membuat Bisnis Wedding Organizer
Dilansir dari berbagai sumber, modal yang kira-kira dibutuhkan untuk membuat bisnis wedding organizer yaitu berkisar antara 30 hingga 100 juta. Biaya ini diperlukan untuk mengurus sewa kantor, kegiatan operasional promosi, juga perizinan usaha. Tentunya ini hanya estimasi dan bisa saja lebih murah, semisal jika kita memangkas beberapa pengeluaran yang belum urgent seperti sewa kantor.
Berapa Keuntungan dari Wedding Organizer?
Lantas, berapa persen keuntungan yang bisa diambil per setiap acara? Yaitu sekitar 15% hingga 25%, dan ini pun hanya estimasi. Tergantung bagaimana kalian mematok harga, merencanakan bisnis, dan lain sebagainya.
Wah ternyata membuat bisnis wedding organizer ini cukup menjanjikan ya! Apakah setelah mengetahui seluk beluk mengenai bisnis wedding organizer ini, kalian semakin ingin mencobanya?
#Qasir #strategibisniswo #bisniswo